Siapapun gak ada yang mau kena imbas PHK. Tapi kalau ini terjadi gimana mengatur finansial selama masa PHK, dan hal apa aja yang harus diutamakan di masa pahit sebelum akhirnya mendapat pekerjaan di perusahaan yang lebih baik dan sehat secara finansial.
·Kalau gak ada Emergency Fund
Repot kalau kamu gak menyiapkan emergency fund atau dana darurat. Masih untung kalau kamu mendapat dana pesangon. Tapi kalau sama sekali gak ada, solusi lainnya pertama coba cek apa kamu punya aset di luar dana tunai misalnya gadget, motor atau mobil, alat elektronik, emas atau koleksi langka yang bisa dijual atau digadai untuk mendapat dana tunai. Kedua, gak ada jalan lain kalau kamu butuh dana secepatnya yah pinjam ke orangtua atau saudara. Jangan pernah pinjam dana berbunga, bisa berat nanti saat ingin mengembalikan pinjaman.
·Atur prioritas
Hal pertama yang harus jadi prioritas adalah kebutuhan pengeluaran rutin. Jadi coret dulu acara hangout dengan teman-teman saat weekend, ganti dengan nonton atau bersenang-senang di rumah. Toh di rumah kamu tetap dapat menikmati #KebebasanHidup walau sedang mengalami masa PHK. Kurangi makan enak, biasakan masak di rumah apalagi kalau kamu nge-kos. Beli sembako yang harganya murah tapi tidak murahan secara kualitas. Belanja kebutuhan rutin bulanan tidak perlu di hypermarket mahal, belanja saja di pasar tradisional yang harganya masih terjangkau kantong kamu yang lagi seret.
·Pintar kelola pesangon
Dapat pesangon bukan berarti bisa foya-foya apalagi kalau kamu gak punya dana darurat. Idealnya gunakan pesangon ini untuk kebutuhan rutin, serta alokasikan untuk investasi dan asuransi. Investasi cari yang bisa dicairkan saat kamu butuh dana cair secepatnya. Emas atau reksa dana rasanya tepat. Asuransi juga penting, apalagi di masa PHK. Cari asuransi jiwa yang sudah termasuk biaya pengobatan. Jadi kamu gak perlu pusing biaya berobat kalau kena penyakit parah atau kecelakaan.
Note : sebaiknya sebelum PHK terjadi kamu harus mulai menyisihkan sejak sekarang dana darurat. Sediakan pos khusus dana darurat, alokasikan dari penghasilan rutin per bulan. Besarnya dana darurat sekitar 6-12 kali pengeluaran rutin bulanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H