Di sadari atau tidak, banyak di antara kita yang terkadang kurang mau mensyukuri nikmat yang diberikan oleh-Nya. Disebabkan, karena maunya ini dan itu, bahkan tidak pernah putus. Ada saja orang yang menginginkan “sesuatu”, seperti menginginkan banyak harta layaknya orang di sekitanya, namun ia lupa terhadap berbagai nikmat yang diberikan oleh-Nya padanya. Ia menginginkan kepandaian yang dimiliki oleh orang lain, berharap ia juga memilikinya. Itu boleh-boleh saja. Tidak ada yang melarang. Namun, jangan hanya menilai “sesuatu” yang di luar tanpa melihat ke dalam diri sendiri.
Tuhan tentu Maha Mengetahui, siapa yang harus memiliki ini dan itu. Mungkin saja, Tuhan tidak memberikannya kepada kita (hanya pada orang lain), karena Tuhan tahu bahwa kita mungkin belum siap untuk memilikinya. Sebaliknya, Tuhan memberikan “sesuatu” yang dimaksud kepada orang lain yang benar-benar sudah siap menerimanya. Ingat, bahwa apa pun yang kita miliki, ilmu, harta, jabatan, dan lainnya merupakan ujian dari-Nya.
Tuhan tidak pernah salah memilih. Tuhan tahu, siapa yang berhak dan siapa yang belum berhak. Tugas kita, adalah mensyukuri terhadap apa saja yang kita miliki sekarang. Begitu banyak nikmat Tuhan kepada kita, namun kita seakan-akan tidak mengetahuinya. Terkadang kita diberikan kesehatan, namun lupa untuk mensyukurinya. Tuhan memberikan nikmat kesempatan untuk bernapas kepada kita, tetapi terkadang kita juga melupakannya, bahkan tidak mau mensyukurinya.
Kita disibukkan untuk menginginkan dan mendapatkan ini dan itu, tetapi kita lupa terhadap apa yang telah kita miliki sekarang ini. Cobalah untuk selalu melihat ke dalam (baca: pribadi masing-masing) agar kita senantiasa mensyukuri setiap nikmat yang diberikan oleh-Nya.
Wallahu a’lam.
Oleh: Gunawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H