Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Domino Matematika

17 Juli 2017   01:08 Diperbarui: 17 Juli 2017   01:24 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah domino matematika, pertama kali saya kenal pada tahun 2009 ketika bergabung di MATRIX Study Club. Istilah ini diperkenalkan oleh kanda Nursalim. Beliau juga merupakan salah satu pendiri organisasi MATRIX SC.

Domino matematika merupakan salah satu permainan dalam matematika. Permainan (games) ini, sepintas memang mirip dengan permainan domino yang umumnya orang ketahui. Jika dalam domino biasa, kartunya memuat bundaran-bundaran tebal sebagai perwakilan dari angka-angka, dan juga ada yang kosong. Namun, lain halnya dengan domino matematika.

Di dalam games ini, kartunya memuat angka-angka (1 sampai 9). Semuanya merupakan bilangan bulat. Jumlah kartunya sebanyak 45. Cara permainan juga berbeda. Dalam domino matematika, cara mainnya adalah dengan menggunakan operasi hitung dalam matematika, seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Biasanya dimainkan oleh empat orang. Lebih dari empat orang juga, tidak apa-apa. Dalam pembagian kartu, setiap orang memperoleh empat kartu setelah dilakukan pengocokan.

Uniknya dalam games ini, bahwa semua pemain sama-sama mendapatkan giliran yang sama untuk menjatuhkan kartu pertama kali. Begitu pun dengan sistem pengocokannya. Masing-masing mendapat giliran yang sama. Tidak ada pengecualian. Yang menang maupun yang tidak, sama-sama mendapatkan giliran yang sama. Istilahnya saya, adalah sistem bagi adil. Total pengocokan kartu sampai berakhir permainan adalah sebanyak delapan kali.

Di dalam proses permainan, bila ada salah seorang yang tidak bisa lagi menjatuhkan kartunya (baca: pas), maka ia harus mengambil kartu yang ada ditumpukkan kartu (hanya sekali). Bila kartunya tidak cocok (sesuai operasi hitung) maka ia harus mengatakan pas, dan dilanjutkan oleh pemain yang lain lagi. Begitu seterusnya.

Bila dalam permainan domino biasa, permainan akan berakhir bila ada pemain yang habis duluan kartunya atau semuanya sudah tidak bisa dilanjutkan lagi. Namun, beda dengan permainan domino matematika. Dalam permainan ini tetap berlanjut terus. Maksudnya, bila orang pertama sudah habis kartunya, maka tiga orang lainnya tetap bermain, sampai tersisa satu orang.

Sistem perhitungan poin-nya memang berbeda dengan permainan domino biasa. Setelah kocokan kedelapan berakhir, urutan pemenang ditentukan oleh akumulasi nilai dari tiap-tiap kocokan. Peserta dengan jumlah nilai terkecil keluar sebagai pemenang.

 Wallahu a'lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun