Mohon tunggu...
Gunawan BP
Gunawan BP Mohon Tunggu... -

Bukan siapa-siapa. Hanya seorang pemuda yang berasal dari Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, NTB. Mencoba belajar dan berbagi melalui untaian kata dan kalimat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Membaca Saja Tidak Cukup

8 April 2017   20:20 Diperbarui: 9 April 2017   04:00 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu jalan keluar untuk mengetahui berbagai informasi, pengetahuan maupun ilmu adalah dengan membaca. Bila kita ingin mengetahui berbagai problematika kehidupan, maka jalan keluarnya adalah dengan membaca. Begitu pula, cara untuk menyelesaikannya adalah pun dengan membaca. Semuanya, dapat kita lakukan dengan cara membaca

Namun, untuk mengikat berbagai informasi, pengetahuan maupun ilmu yang kita peroleh tiap harinya, hanya bisa dilakukan dengan cara menulis. Kita hanya bisa mengabadikannya melalui tulisan. Dan selanjutnya, kita sampaikan ke orang lain.

Begitu banyak informasi yang kita peroleh hari ini, namun keesokan harinya kadang hilang begitu saja. Begitu banyak buku, koran, bahkan majalah yang kita baca setiap hari, namun, entah mengapa hanya bisa menumpuk di kepala kita saja. Kadang juga, apa yang dibaca dari beragam buku, koran, maupun majalah tiap harinya seolah tidak menyisakan apa-apa di kepala kita, melainkan hanya mulut dan mata saja yang capek.

Apalah arti sebuah cerita, bila kita tidak dapat menuliskannya. Apalah arti sebuah pengetahuan, bila kita tidak mampu mengabadikan dan mengikatnya dengan tulisan. Sehingga, orang lain pun bisa menikmatinya juga.

Semua cerita dan kisah hidup kita, silahkan diikat dengan pena. Beragam pengetahuan yang kita peroleh dari membaca (apa pun itu), jangan biarkan ia berkeliaran apalagi sampai kabur dan hilang begitu saja tanpa kita mengikatnya dengan tali yang kuat. Ikatlah ia dengan pena. Sayang rasanya bila ia pergi begitu saja. Tanpa permisi. Hilang tak tahu arah. Ia akan susah bahkan mungkin tak akan pernah mau kembali, bila kita tidak mengikatnya dengan pena.

Wallahu a’lam.

Oleh: Gunawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun