Informasi merupakan kebutuhan dasar untuk pengembangan diri pada manusia. kebutuhan informasi tidak mengenal latar belakang pendidikan dan pekerjaan, dari anak-anak sampai orang tua, baik informasi untuk edukasi, wawasan serta untuk bekerja. Semu membutuhkan informasi yang jelas memiliki nilai kebenaran, ketepatan serta keakuratan yang pasti.
Namun  akhir-akhir ini banyak dimunculkan informasi hoax atau informasi bohong yang di sebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Jika tidak berhati-hati masyarakat dapat termakan oleh informasi hoax, bahkan ikut menyebarkan informasi bohong. Masyarakat harus tetap waspada dalam berinformasi, ditambahlagi nilai informasi hoax yang terkandung pada konten terdapat unsur profokasi, fitnah dan ujaran kebencian.  Â
Berbagai lapisan masyarakat merasakan dapak kemudahan penyebaran informasi melalui berbagai media terutama internet. Maka dibutuhkanlah filter penyaring informasi agar masyarakat tierhindar dari informasi yang tidak benar terutama pada Anak tahap wajib belajar (SD-SMP-SMA). Anak tahap wajib belajar sangatlah memiliki pengaruh pada pendidikan dan karakternya, yang berdampak pada dirinya sendiri, lingkunganya bahkan bagi bangsa masa depan Bangsa Indoensia. Â
Perpustakaan Sekolah memiliki peran yang sangat penting sebagai lembaga informasi pada lingkungan anak tahap wajib belajar. Pengenalan informasi dan pencarian informasi yang benar hendaknya diperkenalkan melalui, wawasan literasi informasi serta koleksi informasi dan gagasan yang berbasis ilmu pengetahuan . selain itu perpustakaan sekolah harus membekali siswa berupa ketrampilan belajar sepanjang hidup, mengembangkan imajinasi mereka sehingga mereka dapat hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab.Â
Literasi Informasi di Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan Sekolah harus mempu membimbing para siswa yang berusaha memenuhi kebutuhan informasinya, seperti yang telah kita ketahui kecermatan sangat dibutuhkan untuk menyaring informasi, jangan sampai para peserta didik yang sangat memiliki pengaruh karakter tertelan dengan informasi hoax, apalagi konten yang terkandung memiliki nilai perpecahan, fitnah dan ujaran kebencian.Â
Sebaiknya perpustakaan sekolah membimbing para siswa dalam mencari informasi dengan langkah; 1) merumuskan masalah; 2) mengidentifikasi sumber informasi; 3) mengakses informasi; 4) menggunakan informasi; 5) menciptakan karya; 6) mengevaluasi; 7) menarik pelajaran. Dengan begitu mereka akan menjadi filter informasi untuk dirinya sendiri serta akan menjadi bekal pendidikan untuk menjadi tumbuh berkembang menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan menjadi pribadi yang tangguh berinformasi.Â
Nur Jawahir.Sip
Pemerhati PerpustakaanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H