Mohon tunggu...
gunawan ardi
gunawan ardi Mohon Tunggu... -

m,m

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Rahmatan Lil Alamin

31 Agustus 2014   17:13 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:00 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suara PKB semakin merata di buktikan dengan hasil pemilu 2014 dimana capaian yang luar biasa. Suara dan kursi PKB naik 100 persen lebih. Di DPR dari 28 kursi menjadi 47 kursi. Di level provinsi dari 65 kursi menjadi 144 kursi. Kemudian di kab/kota dari 673 kursi menjadi 1.302 kursi. Suara PKB makin merata, tidak hanya menumpuk di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di Pilpres PKB sukses memenangkan Jokowi-JK.

Kondisi ini dapat dibaca sebagai pulihnya kepercayaan publik. Ketua Umum DPP PKB H Abdul Muhaimin Iskandar yang akrab di sapa Cak Imin terbukti mampu menggerakkan struktur partai. Yang paling strategis, DPP mendapatkan dukungan penuh dari PBNU, kiai sepuh, dan tokoh nasional. Cak Imin mampu mencitrakan partainya menjunjung tinggi moralitas, serta konsisten mempejuangkan citacita bangsa.

Dalam tradisi ahlussunnah wal jama’ah, di kenal prinsip yang kerap dimaknai sebagai upaya menyemai rahmat dan keselamatan bagi alam semesta tanpa terkecuali. Dengan demikian, politik rahmatan lil alamin dimaksudkan politik yang mengedepankan keberpihakan pada kepentingan publik dan kehidupan semesta. Meskipun merupakan partai berbasis agama yang lahir dari NU, PKB harus tampil bukan saja untuk kepentingan NU dan Islam melainkan juga demi kepentingan bangsa.

Termasuk di lingkup prestasi nasional dengan semakin mengudaranya PKB. Politik rahmatan lil alamin yang di bawa senantiasa mencerminkan usaha menjaga dan melestarikan tradisi yang baik dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik. Termasuk mengawal seluruh kebijakan eksekutif, legislatif, dan yudikatif hanya demi sebesar-besarnya kemaslahatan, kemakmuran, dan kesejahteraan lahir batin rakyat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun