Mohon tunggu...
Gunawan Setyono
Gunawan Setyono Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Orang yang sedang mencoba menambah ilmu dengan membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Freetown Bagai Kota Mati!

21 September 2014   18:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_343635" align="aligncenter" width="300" caption="Freetown Jetty Siang hari tadi"][/caption]

Berita tentang “Lockdown” (Penutupan Akses) di 3 negara Afrika barat(Liberia, Guinea, Sierra Leone) antara tanggal 19 sampai tanggal 21 september untuk mencegah penyebar luasan virus ebola sebenarnya sudah saya baca sekitar seminggu yang lalu, jadi seharusnya saya tidak terlalu terkejut dengan pemandangan siang hari ini yang terlihat tidak seperti biasanya,….Sunyi bagai kota mati‼

[caption id="attachment_343639" align="aligncenter" width="300" caption="Tampak dari jauh tidak ada satupun orang"]

1411270770389512932
1411270770389512932
[/caption]

[caption id="attachment_343640" align="aligncenter" width="300" caption="Disudut Pelabuhan itu biasanya para buruh pelabuhan melepas lelah"]

14112708421795118983
14112708421795118983
[/caption]

Saya biasanya sibuk untuk melihat dan menghalau sekeliling kapal yang ramai kapal-kapal kayu nelayan tidak tahu aturan, “Main slonong boy” dekat dengan kapal kami yang sedang manuver, Saya sekarang merasa kehilangan ketika “teman-teman” itu tidak ada, padahal jarak dari Loading Point kami dengan daratan hanya berjarak 1 mil. Jadi selain kami yang Tetap sibuk Transshipment (Bongkar Muat Lepas Pantai) pasir besi, Selebihnya terkena Lockdown dari pemerintah.

[caption id="attachment_343645" align="aligncenter" width="300" caption="Satu-satunya kegiatan yang tidak terpengaruh Lockdown Pemerintah Sierra Leone, Tapi tetap Mendapat Pengawasan yang sangat Ketat."]

14112712401941386223
14112712401941386223
[/caption]

Lockdown di Sierra leone, terutama di ibukota Freetown kali ini bukanlah yang pertama, Pertama kali kebijakan itu diambil oleh Presiden Ernest Bai Koroma adalah sekitar pertengahan bulan agustus lalu, tapi untuk Lockdown kali ini sepertinya lebih serius dari sebelumnya, mengingat berita terakhir yang sempat saya baca korban meninggal selama tahun 2014 saja sudah mencapai lebih dari 2600 orang dan lebih dari 5000 orang masih terinfeksi virus yang entah bagaimana lagi membuat saya sangat emosional, akan tetapi juga karena beberapa hari yang lalu di Liberia para aktivis yang mensosialisakan tentang wabah ini dibunuh oleh orang-orang yang menganggap bahwa ebola hanyalah omong kosong belaka.

[caption id="attachment_343647" align="aligncenter" width="300" caption="Disini Biasanya kita harus "]

14112714931173718206
14112714931173718206
[/caption]

Dibalik Penanganan serius jajaran pemerintah di tiga Negara tersebut memang masih ada saja bahasa-bahasa satir dari para penduduknya sendiri yang mengatakan bahwa ebola itu hanyalah dibuat-buat saja hanya untuk menarik dana internasional yang tidak sedikit jumlahnya masuk ke Negara-negara miskindi afrika, tapi menurut saya itu hanya imbas dari keputus asaan para penduduk yang menjadi sangat terganggu dengan adanya wabah ebola, maka menarik ketika sebagian besar poster di jalan-jalan hanya bertuliskan “Ebola is Real”, yang apabila boleh di artikan lebih luas bahwa para penduduk itu masih menganggap hanya isapan jempol adanya virus ebola.

[caption id="attachment_343650" align="aligncenter" width="300" caption="Freetown yang kini mencekam"]

1411271798632820773
1411271798632820773
[/caption]

Tidak puas hanya dengan membaca berita dari media mainstream, saya dengan bergaya bak wartawan iseng bertanya kepada anak buah saya yang asli dari freetown, mau diapakan apabila kita berkeliaran ketika kebijakan lockdown kita langgar jawaban dari si kecil Abudeen membuat saya merinding menurut dia kita akan ditembak ditempat apabila pada saat ini kita berkeliaran di jalan-jalan umum. Entah benar entah tidaknya apa yang Abudeen katakan saya tidak tahu karena saya hanya merasakan kesunyian dari sebuah kota yang biasanya sangat padat dari lepas pantai. Freetown bagai kota mati.

[caption id="attachment_343652" align="aligncenter" width="300" caption="Abudeen dan Kotanya"]

14112719631227140023
14112719631227140023
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun