"It is nice to be important, but it's more important to be nice."
(John Templeton)
"Jadi orang penting itu menyenangkan, tetapi lebih penting adalah jadilah orang yang menyenangkan."
Â
Secara sadar atau tak sadar, hampir semua orang selalu ingin menjadi orang penting atau dianggap penting. Atau paling tidak, dia sendiri merasa dan menganggap dirinya sendiri orang penting. Seberapapun besar dan kadarnya, semua orang ingin selalu melekatkan "penting" itu pada diri mereka.
Jadi orang penting itu secara kasat mata selalu terlihat dan terasa menyenangkan. Jika anda orang penting saya akan sering melihat segala urusan anda jadi begitu mudah. Saya selalu membayangkan hidup anda amat serba mudah dan mulus tanpa hambatan. Anda akan lebih sering terlayani daripada melayani.
Kalau boleh saya gambarkan lebih detail, misalnya, anda selalu hidup di zona yang amat nyaman, mungkin jauh dari kata sederhana seperti apa yang biasa saya lihat dan rasakan. Apalagi sampai anda serba berkekurangan, itu mustahil di otak saya. Anda akan dikelilingi orang-orang yang selalu tersenyum mulutnya dan selalu menunjukkan sikap siap memberikan layanan terbaik.
Apapun yang anda katakan akan dijawab "Ya, Pak." , "Yes, sir.", "Of course, madam." dan semacamnya.
Segala pintu akan terbuka untuk anda bahkan tanpa anda perlu memegang gagangnya. Karena selalu ada seseorang yang akan membukakan pintu rumah, hotel, kantor, mobil untuk anda. Ruangan yang anda masuki sering bertanda VIP, VVIP, atau entah ada berapa huruf V nya yang menempel di situ.
Anda juga mungkin akan senantiasa saya saksikan berada di tempat-tempat yang sering dimunculkan di televisi atau media. Tentu itu tempat penting yang tak sembarangan orang bisa dengan mudah masuk atau diperkenankan berada di situ.