Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - publish artikel

konsisten dalam bekerja, suka suasana baru, jujur dan bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengungkap Problematika Penerima Beasiswa KIP

10 Desember 2023   18:13 Diperbarui: 10 Desember 2023   18:48 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya, 9 Desember 2023- problematika seputar beasiswa KIP menjadi topik utama dalam wawancara ekslusif dengan Saadan, Mahasiswa Ilmu Al-Quran Dan Tafsir Uin Sunan Ampel Surabaya. Dalam diskusi ini Saadan mengungkapkan pandangannya tentang problematika yang ia dapatkan ketika menjadi salah satu penerima Beasiswa KIP. 

Beasiswa KIP menjadi daya tarik sendiri bagi Mahasiswa, karena sangat membantu financial mereka. Saadan Menyebutkan bahwa dalam mendapatkannya lumayan sulit, karena melalui dua tahapan  seleksi yaitu Administrasi dan Wawancara. ia juga menyebutkan bahwa dalam seleksi penerima KIP ada penyesuaian kapasitas penerima. karena tidak semua yang mendaftar dapat diterima. 

selain itu, Saadan mengungkapkan dalam mendapatkan Beasiswa KIP di Uin Sunan Ampel Surabaya hanya sulit saat persyaratan admistrasi serta pihak KIP hanya mementingkan Prestasi  yang di dapat mahasiswa dan Mahasiswa yang Kurang mampu. "kesulitanya hanya terdapat pada keperluan sebelumnya, lebih mementingkan prestasi dan kurang mampu dari mahasiswa" kata Saadan.

kemudian mengenai pelayanan antara penerima Beasiswa Dan tidak. Saadan Mengungkapkan tidak ada perbedaan semua di pandang sama. Namun hanya berbeda dalam tantangannya. menurut saadan penerima Beasiswa KIP harus mempertahankan Ipk nya. "seluruh penerima KIP harus mempertahankan Ipk minimal 3,0," tambahnya.  "selain itu,  juga kondisi finansialnya, jika sudah mampu maka pihak kampus akan melempar kepada mahasiswa lain yang lebih membutuhkan " kata saadan. 

selanjutnya perihal isu mahasiswa penerima KIP yang menggunakan device hedon serta barang-barang Branded, Saadan mengatakan bahwa jika barang-barang itu diperlukan tidak apa-apa. " tidak apa-apa jika itu diperlukan, namun sekiranya sudah kaya dipertimbangkan lagi . soalnya temen saya ada kok yang penerima KIP namun mempunyai Hp Iphone, karena digunakan untuk bekerja. selain itu menurut Saadan penerima KIP di uinsa sudah tepat sasaran, namun hanya yang setau saya saja" Kata Saadan. 

wawancara ini memberikan prespektif yang berharga tentang problematika penerima Beasiswa KIP serta informasi kepada mahasiswa baru yang ingin sekali mendaftar Beasiswa di Uin sunan ampel Surabaya. semoga pandangan Saadan Salah satu Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP dapat menjadi pijakan dalam menciptakan akses pendidikan yang adil dan merata di seluruh indonesia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun