Mohon tunggu...
gunawan aribowo
gunawan aribowo Mohon Tunggu... Konsultan - fasilitator

laki laki

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Membelah Batu Terjal, Menguruk Kemiskinan

2 November 2021   10:04 Diperbarui: 3 November 2021   00:03 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

YOGYAKARTA,-Gunawan aribowo- Diantara isu utama yang dihadapi Desa adalah soal  kemiskinan.Beragam model penanganan dilakukan untuk mengatasi berbagai penyebab  serta dampak yang ditimbulkan.

Selain pola pikir dari diri kita sendiri,keberpihakan kebijakan terhadap kemiskinan  yang berorientasi pada kebutuhan   didukung peran aktif  seluruh pelaku pembangunan melalui optimalisasi sumber daya adalah layak menjadi  pilihan  penanganan. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Hal ini efektif dilakukan oleh Pemerintah Kalurahan Tileng Kapanewon Girisubo Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta.Beragam cara hasil olah data tim koordinasi  penanggulangan kemiskinan Desa/Kalurahan menunjukkan bahwa Tileng dengan mayoritas penduduk  yang berprofesi sebagai petani terkendala dengan tingginya biaya produksi pertanian.'jarak antara tempat tinggal dan ladang garapan petani diperparah oleh akses jalan sempit.Setiap kali petani membawa hasil pertanian,memanen tidak bisa sekali angkut.Sementara untuk pertanian tadah hujan membutuhkan kecepatan .Biaya produksi yang tinggi berdampak  pada minimnya pendapatan.Sehingga jalan usaha tani menjadi alternatif untuk menyelesaikan masalah,"ungkap Zaeni ,Ulu-ulu Pemerintah Kalurahan Tileng.

Manfaat jalan usaha tani telah dirasakan warga. 'Rumiyen ngangkot hasil tani biayane kathah.kedah di rembat,dipikul.ragate langkung kathah.Sakmeniko sepisan ngangkut ngangge mobil sampun dugi griyo.Ragate sekedik(dulu membawa hasil pertanian dibutuhkan biaya besar karna harus berulang kali dengan dipikul.Sekarang sekali angkut dengan mobil,"ujar Mirat(55) petani Tileng.(red)

img20211101123304-61816829ffe7b5491d6b0ce2.jpg
img20211101123304-61816829ffe7b5491d6b0ce2.jpg

Keberhasilan pembangunan jalan usaha tani swakelola membutuhkan proses yang tertata.'Pembangunan jalan usaha tani  melibatkan   tim pelaksana kegiatan. Tidak hanya pembangunan fisiknya saja,  tetapi juga menata kesadaran keswadayaan warga sampai  dengan  pelestarian hasil pembangunan,"ungkap Bondhan G ,tenaga pendamping profesional Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.(Gunawan aribowo)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun