YOGYAKARTA,-Gunawan aribowo- Diantara isu utama yang dihadapi Desa adalah soal  kemiskinan.Beragam model penanganan dilakukan untuk mengatasi berbagai penyebab  serta dampak yang ditimbulkan.
Selain pola pikir dari diri kita sendiri,keberpihakan kebijakan terhadap kemiskinan  yang berorientasi pada kebutuhan  didukung peran aktif seluruh pelaku pembangunan melalui optimalisasi sumber daya adalah layak menjadi pilihan penanganan.Â
Manfaat jalan usaha tani telah dirasakan warga. 'Rumiyen ngangkot hasil tani biayane kathah.kedah di rembat,dipikul.ragate langkung kathah.Sakmeniko sepisan ngangkut ngangge mobil sampun dugi griyo.Ragate sekedik(dulu membawa hasil pertanian dibutuhkan biaya besar karna harus berulang kali dengan dipikul.Sekarang sekali angkut dengan mobil,"ujar Mirat(55) petani Tileng.(red)
Keberhasilan pembangunan jalan usaha tani swakelola membutuhkan proses yang tertata.'Pembangunan jalan usaha tani  melibatkan  tim pelaksana kegiatan. Tidak hanya pembangunan fisiknya saja,  tetapi juga menata kesadaran keswadayaan warga sampai  dengan  pelestarian hasil pembangunan,"ungkap Bondhan G ,tenaga pendamping profesional Desa Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.(Gunawan aribowo)
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H