Maafkanlah kami bidadari kecilku
Kala kau tersedu
kami lengah di ruah waktu
Tak tahu kau selalu susuri jalanan penuh deru
dengan peluh dan perih diperutmu
Kaki-kaki mungilmu sendirian lintasi jarak panjang
bersama buku di punggungmu
tuk temui teman-temanmu
bangku dan gurumu
Seakan kau pahami takdirmu
tak mengaduh dan mengeluh
Hanya tersenyum
atau diam tertidur lelah
Maafkanlah kami bidadari kecilku
Harusnya kami di sampingmu
lawan mereka yang ‘kan curi kegembiraanmu
untuk bermain dengan canda
tawa dan bahagia
Harusnya kami di depanmu
hadang dan hancurkan hewan-hewan keji berkulit manusia
yang ‘kan menerkam mu tanpa nurani
Maafkanlah kami bidadari kecilku
Kami hanya mampu tangisi kisahmu
Kami tak sanggup kalahkan waktu merengkuhmu kembali
Kini kau bidadari kecilku
Tersenyumlah abadi dalam wewangi taman surga
Tenanglah dalam pelukan-NYA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H