"Neng, ada yang warna merah ?" sambil menyerahkan dompet yang dipegangnya.
"aduh maaf, pak sudah habis." Gadis itu menjawab dengan mimik menyesal.
"ya, udah ndak apa-apa. Ini juga bagus. Saya ambil satu" Laki-laki itu mengambil kembali dompet tadi sambil menyerahkan uang dua ribu rupiah.
Setelah memasukan kedalam tasnya, laki-laki tadi kembali bertanya tapi dengan nada agak genit :
"Neng, kok, mau sih cewek manis kayak kamu jadi asongan gini?"
Gadis itu tak menjawab hanya tersenyum.
Entah saya kok jadi sebal dengan laki-laki itu, walau pun memang dia telah mewakili apa yang saya juga ingin tanyakan. Apa saya iri, karena dia duduk lebih dekat dengan gadis itu.
"kalo mau .. kerja saja di kantor saya, jadi OB, bisa lumayan loh."
"sayang lah kalo jadi OB, ndak cocok. Kalau di kantor saya cocoknya jadi sekretaris saya...he..he.." penumpang lain ada yang menimpali.
"Gimana, neng ? Pegawai tetap loh. Kantor saya lagi butuh sekarang, " laki-laki tadi ternyata serius menawarkan pekerjaan.
"maaf, pak, tidak bisa., " gadis itu menjawab sambil tersenyum