Mohon tunggu...
Gunaris Gunaris
Gunaris Gunaris Mohon Tunggu... wiraswasta -

Staf Pengajar Pusdik Polri dan Sandi Yudha Kopassus, Dosen terbang di beberapa peguruan tinggi. CEO Otomasi Groups (PT. Otomasi Sukses Internasional)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Catatan Kecil dari Kasus Saudara MA

30 Oktober 2014   20:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:08 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika menggunakan HDD, perhatikan apakah dalam kondisi dirusak?
Jika tidak, lanjut pada metode "deep recovery".
Jika iya, perhatikan apakah ruang hampa udara pada piringan masih bersih?
Jika masih bersih, lakukan replace.
Jika sudah kotor, lakukan pembersihan piringan pada ruang hampa.
Banyak rekan-rekan profesional di bidang "recovery" sejenis.

Jika menggunakan SSD, perhatikan apakah dalam kondisi rusak?
Jika tidak, lanjut pada metode "deep recovery".
Jika ya, ambil IC yang bisa diselamatkan dan tata kembali sesuai dengan urutan IC agar "cluster" yang terbentuk bisa sesuai dengan ruang yang seharusnya.
Jika menggunakan HP, pastikan memory ada.
Lakukan seperti metode diatas atau metode lain yang pernah penulis bahas pada kesempatan lain.
Khusus untuk nomer HP, kumpulkan IMSI, IMEI, MSISDN, ICCI untuk parameter tetap dan LAC, CID, AGE, SMSCont, dll untuk parameter berubah, mulai dari tanggal dicurigai sampai H+7 setelah MA mengunggah foto.
Jika diperlukan bisa menggunakan CDR selama sebulan.
Data ini penting, untuk mengecek nomer mana saja yang MA hubungi, SMS isinya apa saja, sampai pada lokasi saat foto diunggah dimana.
* Jika LAC, CID dan (AGE kecil) menunjukkan posisi yang sama di warnet, maka akan memperkuat suspect tersebut. MA sambil mengunggah sering bermain dengan HP nya.
* Jika LAC, CID dan (AGE besar) menunjukkan posisi yang sama di warnet, maka akan memperkuat suspect tersebut. MA sambil mengunggah tidak sering bermain dengan HP nya, bisa jadi konsentrasi ke komputer warnet.
* Jika LAC, CID dan (AGE kecil) menunjukkan posisi yang berbeda dengan warnat, bisa jadi HP ketinggalan atau bisa jadi posisi MA sedang tidak diwarnet akan tetapi mengunggah menggunakan HP.
Jika mengunggah di HP, lakukan kegiatan reverse engineering semua data yang ada di HP-nya.

SARAN-SARAN
Mengutip dari Siyasa/beritapopuler.com: "Ia ditangkap karena foto yang diunggahnya memang keterlaluan. Menurutnya, MA menyambung dan mengedit foto Jokowi dan Mega sedang berhubungan. “Pelaku melakukan potong sambung gambar cewek dengan Jokowi dan juga ada gambar Jokowi (berhubungan badan dengan) Bu Megawati. Porno dan tidak pantas. Masak gambar presiden digituin. Kita sendiri kalau digituin orang lain pasti juga lapor polisi,” kata seorang penyidik Cybercrime Mabes Polri seperti dikutip dari Beritasatu."
Benarkah MA yang melakukan edit tersebut atau sekedar menunggah dari unduhan di situs lain?

Saran: seharusnya lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan, karena jika metodologi pencarian orang yang melakukan edit belum ketemu, diharapkan tidak langsung mengarahkan pelaku aslinya adalah MA.

Perlu dilakukan pendekatan emosional ke MA dimana sesuai dengan pengakuannya, dia tidak berniat untuk menjatuhkan orang lain.
Gali kemampuan olah data dia, gali juga kemampuan edit photo dia, pelajari lingkungan keluarga dsb.
Sebaiknya tidak meng-hegemoni masalah, agar pelaku yang sesungguhnya bisa tertangkap.
Setiap tulisan ada sisi baik dan sisi buruknya.
Nilai baik adalah sebuah pembelajaran agar berhati-hati dalam melakukan kegiatan media sosial dan membantu pihak berwajib untuk cepat menemukan pelaku aslinya.
Sisi buruknya, jika seseorang berniat jahat, dia akan mencoba menghilangkan barang bukti. Tetapi dengan teknologi yang ada, maka hal tersebut tidak menjadi masalah.
Penulis secara pribadi mengutuk perilaku MA, dimana hal ini melecehkan orang lain, mempermalukan, mengajarkan bahwa kegiatan seperti ini menjadi hal yang biasa dan menjurus ke fitnah.
Tidak harus presiden, orang biasapun tidak seharusnya diperlakukan seperti ini.
* Diperbolehkan menyalin semua atau sebagian isi tulisan ini dengan ijin penulis terlebih dahulu.

Gunaris S.
Penulis adalah Alumni ITS Surabaya, dosen terbang di beberapa Perguruan Tinggi, Pengajar Alat Material Khusus (intai, sadap, rekam, dll) Sandi Yudha Kopassus, Pengajar Pusdik Polri, Leader riset Low-Alt dan Hi-Alt UAV/Drone, Leader Riset Radar Militer/Sipil, Tim LVPS dan Telemetri Mobil Tenaga Surya WW3 ITS, Indonesia Map Developer (16 tahun)

Referesni berita:
http://beritapopuler.com/beginilah-derita-ibu-tukang-tusuk-sate-yang-ditangkap-karena-hina-jokowi/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun