Dunia adalah suatu tempat yang mana Allah ciptakan untuk makhluk-makhluknya, tapi yang harus diketahui yaitu dunia adalah tempat yang sementara dan akhirat tempat yang kekal abadi. Sesuatu yang paling menarik perhatian manusia selama di dunia yaitu harta benda. Hidup tidak akan lepas dari harta benda, ia akan selalu dicari oleh setiap manusia yang masih menginginkan hidup di dunia. Dalam islam kita dianjurkan untuk mencari harta benda, karena jika ada seorang muslim yang fakir maka dia bisa menjerumuskan dirinya menjadi kafir dan maksiat. Apalagi sampai meminta-minta, mencuri serta menggadaikan iman dan agama demi harta yang tidak seberapa. Semua dilakukan karena mencukupi hidup. Namun jika kita mencari harta terus-menerus, maka kita bias menjadi orang yang celaka. Hal ini dapat kita ketahui bagaimana sikap kita dengan harta benda, apakah termasuk cinta dunia atau sesuatu yang terpuji. Karena sudah banyak kisah masa lalu orang-orang yang kaya raya namun celaka di akhir hayatnya. Cinta dunia merupakan penyakit hati yang menjerat ke dalam kehidupan manusia, bahkan bisa sampai akut. Padahal sesungguhnya dunia ini hanya lantaran atau wasilah untuk menuju akhirat. Allah SWT bersabda yang artinya “Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal” (QS. Gafir:39).
Adapun ciri-ciri umum dan sederhana dari orang yang memiliki penyakit hati mencintai dunia yaitu sebagai berikut:
1. Menganggap dunia sebagai tujuan utama, bukan sebagai sarana untuk kebahagiaan di akhirat.
Dunia beserta isinya merupakan perantara (washilah) menuju akhirat, apapun yang kita kejar hanya sebatas di dunia saja kecuali harta tersebut di gunakan dengan kebaikan.
2. Menghalalkan cara dalam mengumpulkan harta benda.
Mengumpulkan harta benda boleh saja asalkan dengan cara yang halal, bahkan seorang muslim dianjurkan kaya-raya agar dia bisa beribadah dan bersedekah kepada orang lain.
3. Kikir atau pelit.
Salah satu penyakit cinta dunia yang tidak menginginkan sedikitpun hartanya berkurang, padahal harta yang kita miliki semuanya hanyalah titipan dari Allah kepada manusia untuk berbuat baik.
4. Serakah dan rakus.
Merasa tidak puas dengan apa yang sudah menjadi bagiannya, dan selalu memiliki keinginan lebih dalam memiliki bahkan bagian milik orang lain.
5. Kufur nikmat.