Mohon tunggu...
Gunadi Pg
Gunadi Pg Mohon Tunggu... -

Masa kanak-kanak dan dewasa tumbuh di Yogyakarta, merantau dan sempat keliling kota saat bergabung dengan tempat kerja. Sekarang menetap di Yogyakarta, dengan keluarga kecilnya ditengah keluarga besar yang juga ada di Yogyakarta. Ratih, Zwetta dan Attar adalah semangat hidupnya. Ratih sang istri, Zwetta si Sulung dan Attar si bungsu. Bersama berusaha menjadi anak yang baik, orang tua yang bijak dan anggota masyarakat yang bermanfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Pendidikan Budi Pekerti

6 Mei 2014   18:20 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:48 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Akhir-akhir ini, hampir semua media baik cetak maupun elektronik mengangkat berita tentang kekerasan terhadap anak. Kekerasan fisik dan kekerasan moral mewarnai kehidupan beberapa korban.

Konon negeri kita ini indah, masyarakatnya rukun, toleransi dan setia kawannya nomer satu dibanding negara lainnya. Namun apa yang terjadi ? Sebut saja Renggo Khadafi anak 11 tahun, pelajar sebuah SD di Jakarta Timur, anak ini harus meregang nyawa setelah dianiaya kakak kelasnya. Dan yang lebih memilukan, kejadian itu di sekolah.

Luka dan bekas aniaya di sekujur tubuhnya membuat kita tidak menduga, bahwa ini dilakukan oleh anak berusia 13 tahun. Sungguh mengerikan. Bagaimana kalau anak ini nanti besar atau dewasa ? Bergaul dengan teman-teman sebaya, bercanda dan kemudia ada salah paham dan perilaku tak sengaja dari temannya ?

Gaya hidup, juga perilaku sosial sekarang ini mulai banyak bergeser. Rasa kemanusiaan, peduli terhadap sesama dan pertemanan yang tulus sudah jarang kita temui. Semua selalu ada "modus" .

Artinya, ada pamrih, sakit hati dan banyak kalimat sejenis yang mencerminkan rendahnya pendidikan moral, kurangnya pendidikan budi pekerti yang baik. Disini tidak kita ulas kejahatan lain yang dilakukan anak-anak remaja, mahasiswa dan pekerja terhadap anak-anak, atau terhadap siswanya. Ada pekerja menganiaya anak asuhnya, mahasiswa membunuh mantan pacarnya, dan lain-lain. Mereka seperti tidak punya hati, karena saat di interogasi kadang ada senyuman dibalik kata " menyesal" yang terucap di bibirnya. Tugas penegak hukumlah yang harus menuntaskan semua kasus-kasus ini.

Tugas kita apa ? Tugas kita bersama, keluarga, masyarakat dan negara untuk menjaga anak-anak kita agar tidak teraniaya dan tidak menganiaya.

Pertemanan, semangat kebersamaan, rasa solidaritas tinggi memang harus dibangun sejak dini. Dan pendidikan ini tidak bisa berada di salah satu tumpu saja. Semua punya peran, orang tua, sekolah dan lingkungan tidak bisa jalan sendiri-sendiri.

Pendidikan Budi Pekerti adalah salah satu alternatif untuk pencegahan segala peristiwa kejahatan dan krisis moral yang melanda anak-anak muda di Indonesia.

Mari selamatkan generasi kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun