[caption caption="Ketua DPR-RI Setya Novanto bersama Wakil ketua DPR-RI Fadli Zon saat di Istana Negara. Sumber foto : Deliknews.com"][/caption]TERNYATA kegaduhan politik punya keterkaitan dengan warung kopi. "Lha kalau ngga ada berita begitu, Warkopnya tutupp, nggak ada cerita lagi" Maka., jika Fadli Zon berspekulasi ada operasi Intelijen dibalik kasus Setya Novanto, saya justeru memilih 'Ketawa..." rasanya Bapak Fadli Zon yang terhormat, berlebihan.
Laman Kompas.com hari Sabtu (21/11) memuat berita itu, (BACA : Fadli Zon Duga Ada Operasi Intelijen dalam kasus Setya Novanto) Wakil ketua DPR-RI ini seakan memberikan isyarat bahwa Pak Jokowi lah otaknya, karna intelijen dibawah Presiden "Tinggal Presiden tekan enter [prakkk...] Intelijen langsung beraksi"
Begini komentarnya: "Kesimpulan kita, sudah banyak jebakan atau dalam dunia intelijen ada sting operation. Presdir Freeport itu kan mantan intel juga," kata Fadli dalam diskusi bertajuk "Freeport Bikin Repot" di Jakarta, Sabtu (21/11/2015) kompas.com.Â
Maka saya nilai, Bang Fadli zon terlalu dini menyimpulkan begitu.. Mengapa? "Lha whong itu operasi warung kopi kok" Cobalah, jika membuat Pansus Freeport, panggilah tukang bakul kopi "Mungkin Sudirman Said, kalah informasi" Karna tukang kopi punya transkrip percakapan yang lebih 'valid' Dibanding rekaman yang diberikan 'Dirman Said' ke MKD.
Mending MKD memanggil juragan kopi, yang punya data valid, hasil rekaman antara Setnov dan Presdir Freeport itu. Kenapa? Lha., itu rekamannya diputar terus di Warung Kopi, sampai-sampai, suara pengajian di Masjid hampir diganti dengan suara percakapan "minta saham,,,minta helikopter,,,tenanglah kita happy-happy dan main golf ditemani keddy asalkan 20persen"
Maka, juragan kopi harus bertanggung jawab! Lantaran, jika kasetnya tidak diputar, pemilik Warkop Angkirangan beserta cs-nya terancam mengelus dada. Tapi setidaknya, Setnov membawa berkah tersendiri bagi tukang bakul kopi.
Ada apa ini di Warkop? jangan-jangan, ada operasi Intelijen juga? karna informasinya cepat beredar, portal berita sekelas kompas kalah cepat, pun begitu juga running text di televisi "Wah,,aneh..aneh! nggak lah.." Tapi, itu benar terjadi!
Saya saksikan sendiri. Pagi, siang, sore, malam, subuh, bakasannya di Warkop selalu Setnov. Berbagai pendapat pun dikemukakan soal Setnov. Sampai-sampai, di warkop punya kesimpulan sendiri soal kasus yang bikin gaduh ini.
Saya nggak ingat persis apa yang disimpulkan, tapi saya tau. Isu ini dimainkan betul para konsolidasi juragan kopi, ini demi kepentingan Warkop-Angkringan di Indonesia, khususnya di pulau Jawa, karna jawa lah pusat pemilih terbesar.
Dan akhinya terungkap, hasil konsolidasi juragan kopi memutuskan. Poin pentingnya yaitu "Setnov tak diperkenankan mundur, pertimbangan-nya, beliau ketua DPR terhormat serta wakil Rakyat yang 20 tahun menua di DPR-RI (Maklum setnov masuk parlemen sejak periode 1999 hingga periode 2019 nanti) dan mereka desak, Setnov teruslah membuat dagelan"
Wah.. Ini apa-apan lagi! lha,, ini ada yang minta Setnov mundur, tapi justeru masyarakat kalangan bawah berbeda pendapat dengan kalangan atas.