Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ternyata Ancaman Jokowi Bikin Partai Baru Berhasil Membungkam PDIP

22 Februari 2015   12:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:43 5273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi dan Megawati / Kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="562" caption="Presiden Jokowi dan Megawati / Kompas.com"][/caption]

Beberapa minggu sebelum Pak Jokowi membatalkan pelantikan BG, sudah tak terdengar lagi nyinyiran dari Effendi Simbolon maupun Trimedia bahkan Puan maharani. Hal ini kemungkinan mereka mendengar dan melihat gelagat pendukung dan relawan yang tergabung dalam Projo menyarankan dan mendesak Pak Jokowi untuk keluar dari PDIP dan membentuk partai baru yang berbasis relawan dan pendukung di seluruh Indonesia.

Sebenarnya bukan Pak Jokowi yang mengancam secara langsung akan tetapi para pendukungnya. Miris sekali ketika Puan terus-terusan menyebut Pak Jokowi petugas partai. Padahal seorang presiden itu adalah pilihan rakyat dan menerima mandat dari rakyat Indonesia.

Sampai detik ini juga PDIP sudah tidak menunjukkan "kebinalan" seperti dulu lagi. Mereka mungkin sadar bahwa mereka adalah partai pemerintah bukan partai oposisi lagi. Kadang mungkin mereka terserang "amnesia" karena kelamaan menjadi partai oposisi.

Dalam banyak hal memang PDIP terlihat aneh saat pencalonan Komjen Budi Gunawan yang terkesan memaksakan kehendak. Bukan Megawati yang tak pandai "bersembunyi" dalam diamnya beliau diwakili oleh para petinggi partai yang berkoar di media. Megawati tak ingin namanya jelek, namun tetap jelek karena diamnya beliau membuat publik semakin yakin bahwa Budi Gunawan adalah "titipan" Megawati agar dijadikan kapolri.

Entah hutang budi apa sampai-sampai Ibu Mega seakan ngotot mendukung dan menyodor-nyodorkan BG kepada Jokowi sehingga Pak Jokowi terlihat tertekan dan akhirnya menjadi bulan-bulanan para "pecinta' yang mengejek beliau lambat, lelet, dan tidak tegas dan tak sesuai dengan slogan Pak jokowi sendiri, yaitu "pemimpin adalah ketegasan tanpa ragu".

Ya, ternyata dalam politik harus ada bargaining atau tawar-menawar dan Pak Jokowi harus punya senjata pamungkas untuk menaklukkan banteng dengan tidak memberi keinginannya terus-menerus dan memberikan sedikit tekanan atau ancaman dengan meninggalkan banteng dan ancaman membentuk partai baru.

Ternyata ancaman itu sekarang terbukti mampu meredam para petinggi PDIP dan tak koar-koar lagi di media. Walau demikian masih ada saja tuduhan bahwa diamnya PDIP karena ada deal-deal yang diterima PDIP atas gagalnya pelantikan BG.

Ya namanya juga sudah sangking "cintanya" sama Pak Jokowi jadi mereka selalu saja berpandangan negatif dengan kondisi yang kini sedang terjadi. Mereka tak tahu bahwa PDIP diam karena bakalan ditinggal Pak Jokowi jika si "banteng" terus meronta-ronta dan tak mendukung pemerintahan Jokowi.

Artikel pendukung:

-Artikel 1

- Artikel 2

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun