Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sudah Setahun Jokowi "Bohong"

20 Oktober 2015   02:54 Diperbarui: 20 Oktober 2015   03:03 11514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Presiden Jokowi (Sumber foto: Kompas.com)"][/caption] Hari ini tanggal 20 Oktober 2015 tepat Presiden Jokowi telah setahun menjabat. Dalam setahun itu pula banyak yang merasa dibohongi oleh Jokowi. Bohong adalah julukan yang pertama sekali meluncur saat Jokowi dinyatakan mau dicapreskan oleh ketum PDIP Megawati sedangkan Jokowi masih menjabat sebagai Guberniur DKI waktu itu.

Nah disitulah keluar umpatan bohong dan ingkar janji meluncur dari bibir-bibir lawan Politik PDIP dan juga Jokowi. Yang paling berang saat itu adalah Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang merasa dikhianati dan dibohongi oleh Megawati yang seharusnya tidak mencalonkan Jokowi karena bakalan menjadi lawan terberat Prabowo Subianto untuk menjadi Presiden RI. Dan akhirnya menjadi kenyataan Prabowo kalah dan mengubur cita-citanya untuk jadi orang nomor satu di negeri ini.

Pada saat itu langsung Prabowo mengeluarkan puisi dengan judul "Asal Santun" yang memuat kata-kata boleh berbohong asal santun. Berikut petikan puisi karya Prabowo Subianto itu.

Asal Santun

Boleh bohong, asal santun
Boleh nipu, asal santun
Boleh curi, asal santun
Boleh korupsi, asal santun
Boleh ingkar janji, asal santun
Boleh jual negeri, asal santun
Boleh menyerahkan kedaulatan bangsa, asal santun

Nah dari puisi ini lah asal muasal Jokowi mendapat umpatan bohong. Padahal umpatan itu sebenarnya salah alamat dan bukan untuk Jokowi. Lalu siapa sebenarnya yang dituduh berbohong dalam pusis karya Prabowo itu? Jokowi atau Megawati?

Kalau menurut saya sih pak Prabowo menuduh bu Mega yang sudah berbohong. Kemungkinan ibu Mega punya deal-deal atau janji dengan pak Prabowo. Janji untuk sehidup semati karena mereka kan janda ketemu duda (eh salah kok malah jadi mak combalang hehehe). Maksud saya mungkin bu Mega pernah ngomong nggak akan nyalonin pak Jokowi jadi capres. Ini mungkin loh ya hanya dugaan saya saja.

Lalu apa yang terjadi? Eh ujug-ujug tanggal 14 Maret Bu Mega mengeluarkan surat sakti mandat untuk pak Jokowi yang dicalonkan menjadi capres dari partai kepala banteng hitam bermoncong putih itu. Siapa coba yang nggak terkejut? Jangankan pak Wo yang terkejut Pak Wi juga nggak bisa nolak, karena itu mandat dari ketum PDIP yang tak mungkin untuk ditolak. Apalagi Pak Jokowi statusnya saat itu masih sebagai "petugas partai" jadi ya sebagai petugas harus menjalankan tugas iya toh.

Lalu kehebohan berlanjut tuduhan Jokowi pengkhianat dan haus jabatan pun muncul bertubi-tubi bahkan kampanye hitam terus menyerang dari kubu prahara (Prabowo-Hatta Rajasa) yang resmi jadi capres koalisi merah putih. Namun atas takdir Tuhan Jokowi-JK jadi pemenang dan dilantik tepat setahun yang lalu  pada hari Senin tanggal 20 Oktober 2014.

Nah bagi yang merasa dibohongi maka hari ini tepat setahun Jokowi bohong. Mungkin judul artikel ini akan membikin marah para Jokowi lover dan sangat menggembirakan bagi Jokowi hater.

Demi persatuan dan kesatuan bangsa maka saya sarankan istilah lover dan hater ini sebaiknya kita tanggalkan saja. Ejekan-ejekan seperti jokower,praboker,jonruer, kecebonger dan kampreter, dung dung pret serta salawi (suka salahkan Jokowi) kita hilangkan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun