Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

PKS Dipuji, Jokowi Dimaki

31 Mei 2013   22:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:43 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Artikel ini sebagai tangapan atas  tulisan Om Jay yang nangkring di TA dengan judul "Jokowi Dipuji, PKS Dimaki". Dengan tulisannya itu sepertinya Om Jay menganggap bahwa para  kompasianer itu orang bodoh atau anak kecil yang gak tahu mana yang pantas dipuji dan mana yang pantas dimaki. Om Jay mungkin lupa bahwa makian dan pujian itu adalah sama saja bagi seseorang yang sudah memiliki integritas yang kuat pada dirinya. Lihat saja Jokowi, makian dan pujian baginya sepertinya tak membuatnya besar kepala ketika dipuji dan tak pernah marah jika dicaci. Itulah tanda orang yang mempunyai integritas yang tinggi.

Lain halnya seseorang yang mabuk pujian dan sanjungan, ketika mendapat kritikan dan hujatan atau cacian akan marah yang akhirnya kemarahan itu bukan bisa menghentikan makian malah menimbulkan caci maki baru lagi untuk dirinya. Inilah sebenarnya yang terjadi pada diri PKS. PKS masih mencari integritas diri baik para kader maupun elite partai belum mempunyai integritas diri yang kuat.

Saya sungguh khawatir bahwa PKS yang merasa kasus LHI mantan presidennya merupakan bentuk penzoliman media terhadap PKS. Mereka berharap dengan penzoliman ini akan menimbukkan simpati rakyat seperti yang terjadi pada SBY saat dizolimi oleh Megawati. Ini salah besar.

Rakyat tak mau tertipu 2 kali, politik penzoliman sudah tak laku di negeri ini. Rakyat sudah cerdas dan tahu mana yang memang pantas dipuji dan mana yang pantas dimaki. Apalagi kasus LHI mencederai hati wanita. Ingat kasus Antasari kenapa tak ada sosial media yang membelanya seperti kasus Prita Mulyasari yang didukung para blogger dan facebooker sehingga menang di pengadilan. Kasus LHI dan Antasari 11 12 sehingga mayoritas kaum ibu tak simpatik. Inilah yang sekarang terjadi dengan PKS. Kita tahu kaum ibu walaupun kelihatannya lemah, namun seorang ibu bisa menggerakan suaminya,anak-anaknya dan juga kaum kerabatnya untuk membenci PKS.

Salam - Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun