[caption id="" align="aligncenter" width="457" caption="Ilustrasi (img-anakusri.com)"][/caption]
SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 18 dan 19 juni 2013 nanti. Begitu banyak kesibukan baik bagi calon mahasiswa yang mengikuti seleksi maupun para petugas panitia lokal dan pengawas yang akan bertugas.
Dalam artikel saya kali ini akan menyoroti kelalaian peserta dalam mengisi LJK (Lembar Jawaban Komputer). LJK ini adalah kertas khusus dengan format tertentu yang nantinya akan dibaca oleh scanner dan kemudian data hasil pembacaannya akan diproses oleh program komputer untuk menentukan kelulusannya.
Kode soal tidak diisi (docpri)
Disinilah kadang terjadi calon mahasiswa yang pintar di sekolah dan mampu menjawab soal-soal bisa tidak lulus karena kesalahan dalam mengisi LJK ini. Kesalahan fatal yang sering dilakukan adalah salah mengisi kode soal atau lupa tak mengisi kode soal. Jika kode soal sudah salah atau kosong maka sepintar apapun peserta tersebut akan gagal dan tak lulus karena komputer tidak bisa mencocokkan jawaban calon mahasiswa karena kode soal tidak diisi atau salah dalam pengisiiannya.
Kesalahan dalam penghitaman nomor ujian (doc pri)
Kesalahan fatal lainnya adalah kesalahan dalam mengisi nomor peserta. Kesalahan ini juga sangat menentukan kegagalan calon mahasiswa itu. Kesalahan ini kadang tanpa disadari calon peserta. Mungkin nomor yang ditulis menggunakan pensil sudah benar tapi pada saat melakukan pengarsiran atau penghitaman terjadi kekeliruan. Kesalahan ini kadang hampir tak terlihat jika calon mahasiswa tak teliti dan pengawas tidak jeli.
Disinilah tugas pengawas berperan memeriksa kembali LJK calon mahasiswa agar mereka tidak rugi nantinya karena tidak bisa lulus. Pengawas yang menjalankan tugas dan mendapatkan imbalan materi untuk tugasnya itu sepantasnyalah menjalankan tugas dengan baik. Sedikit mengorbankan waktu untuk mengecek LJK yang ditulis oleh peserta. Waktu pengawas berkeliling dan meminta tanda tangan peserta ini saat yang tepat untuk memeriksa LJK itu. Fokuskan pemeriksaan pada nomor peserta dan kode soal yang dipegang peserta. Pastikan nomor yang diisikan dan yang dihitamkan sesuai dengan nomor yang ada pada kartu peserta dan kode soal juga harus sama dengan yang dikerjakan oleh peserta ujian.
Pada ujian SBMPTN kali ini pengawas dilarang mengaktifkan segala bentuk gadget yang dimilikinya. dan penulis menyarankan agar tidak usalah bermain gadget saat mengawas ujian nanti. Mungkin panitia tidak akan menyita gadget anda tapi tunjukkanlah profesionalitas kita dalam bekerja sekecil apapun itu.