Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pejabat Tambun

22 September 2013   14:56 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:33 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai pejabat tambun
badanmu sehat,gemuk, lemak tertimbun
apa saja yang kau makan, sehingga jadi tambun
pastilah enak-enak dengan menu yang bersusun

Wahai pejabat tambun
Kenapa juga masih melamun
tidak kah engkau lihat kami yang tinggal di rumah susun
juga kami yang tinggal dibawah kolong jembatan bertahun-tahun

Wahai pejabat tambun
hartamu tak kan habis turun temurun
sedang kami hanya bisa mengais sampah yang tertimbun
kami makan seadanya,kadang nasi aking, kadang pula ubi racun

Wahai pejabat tambun
engkau semakin tambun
sedang kami kurus kering berpenyakit menahun
Sampai kami mati satu persatu dengan runtun

Wahai pejabat tambun
kami sudah muak, bosan menunggu kau turun
Kami tak akan memilih pejabat tambun
hanya pandai berbicara santun
dan mengeruk harta rakyat untuk keluarganya turun temurun

Wahai pejabat tambun
sadarlah, jasadmu akan ditimbun
dengan tanah hitam berisi ular dan kalajengking beracun
badanmu yang putih mulus tambun
digerogoti belatung bertahun-tahun

Kematianmu tak akan ditangisi rakyat yang berduyun-duyun
sumpah serapah, caci maki terus mengalun
menghujat kezolimanmu yang selama ini kau susun
sampai kami bangkit dipimpin oleh pejabat yang tidak tambun

GUN-MDN220913

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun