[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi (img-blogspot.com)"][/caption]
Banyak orang yang pengen sehat dan juga pengen kaya. Siapa yang gak mau saya aja pengen. Namun tak semua kita mendapatkan kedua nikmat itu bersamaan. Tapi sadarkah kita bahwa nikmat sehat itu lebih besar daripada nikmat harta?
Banyak orang-orang kaya yang malahan gak bisa menikmati kekayaannya. Malah ada yang gak bisa makan nasi karena kena penyakit diabetes. Ada juga yang gak bisa makan rendang karena kolesterolnya tinggi. Dan masih banyak lagi keluhan-keluhan hidup tentang kesehatannya yang sampai-sampai menghabiskan hartanya untuk berobat dengan biaya yang sangat mahal ke luar negeri.
Ada yang gak bisa buang angin, dioperasi hampir puluhan juta. Ada yang gak bisa buang air besar dan kecil juga dioperasi ratusan juta. Wah ternyata yang selama ini kita lakukan dengan cara biasa dan lancar kita keluarkan setiap pagi adalah bernilai ratusan juta, kalau kita sampai menderita gak bisa mengeluarkan kotoran kita itu.
Memang semua penyakit itu datangnya dari sang Pencipta, namun penyakit itu datang tak serta-merta begitu saja datang. Ada penyebabnya yang kadang ditimbulkan oleh kesalahan diri kita sendiri baik dalam pola hidup dan gaya hidup yang jauh dari nilai-nilai kesehatan.
Jadi dengan pola hidup sehat sembari mensyukuri nikmat sehat yang diberikan oleh sang Pencipta membuat kita hidup tidak ngoyo, alias tidak memporsi dan mengabaikan nilai-nilai kesehatan demi mencari "sebongkah berlian" yang entah kapan kita dapatkan.
Tapi sebaliknya kita juga tidak boleh jadi pemalas yang hanya tiduran saja dan gak mau bekerja untuk mencari harta. Malah kalau tiduran saja juga tidak sehat, ya toh. Maka diperlukan keseimbangan. Jangan gara-gara mencari makan (baca kerja) sampai lupa makan.
Hidup ini jika disyukuri maka akan indah. Sehat adalah nikmat besar dalam diri kita, maka syukurilah itu dan dijaga agar tetap sehat. Hindarilah perbuatan-perbuatan yang bisa merusak nikmat kesehatan itu.
Salam Sehat Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H