Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menyepi dalam Islam

31 Maret 2014   13:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:16 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sehabis sholat Subuh tadi aku masih bisa berleha-leha...membaca beberapa buku nasehat agama. Biasanya kami sibuk semua mempersiapkan anak yang mau sekolah dan mamanya menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anak tercinta. Namun pagi ini suasana begitu lengang...sepi...

Ternyata memang ini hari Nyepi bagi saudara kita yang beragama Hindu yang setiap tahun melakukannya. Lalu aku bergumam dalam hatiku. Memanglah manusia perlu menyepi. Bertafakur melakukan tapabratha atau meditasi. Hewan juga ada masa hibernasi dimana mereka melakukan tidur panjang dalam ketenangan semi abadi.

Lalu aku membandingkan bahwa dalam semua ajaran agama ada yang namanya "nyepi". Bahkan dalam Islam agama yang aku anut dianjurkan setiap sepertiga malam (kira-kira jam 3-4 malam), bangun melakukan qiyamul lail atau tahajud. Dalam kesunyian sepertiga malam itu. Disaat manusia lain terlelap tidur. Kita bangun mensyukuri nikmat hidup. Mensyukuri segala pemberian Ilahi. Dalam kesenyapan itu kita berpadu dengan sang Khalik, menumpahkan kerinduan dan mencurahkan isi hati. Karena hanya Sang Pemilik Nyawa ini tempat kita mengabdi dan mohon pertolongan, iyyaka na'budu wa iyya kanas ta'iin (hanya kepadaMu lah kami menyembah dan hanya kepadaMu lah kami mohon pertolongan).

Sepertiga malam benar-benar sepi. Dingin semakin terasa merasuk sumsum tulang, ketika air wudhu menyentuh wajah.  Lalu berganti rasa energi positif mengalir keseluruh raga. Proses miditasipun terjadi dengan dialog panjang sambil tak terasa air hangat membasahi sajadah. Mengingat dosa yang telah lalu, mengharap ampunanNya.

Masih bisakah setiap sepertigamalam aku menyepi? Minimal seminggu sekali? Bahkan setahun sekali? Berharap setiap malam menyepi, namun kadang hati ini menjauh diliputi huru hara urusan dunia yang tak pernah ada ujungnya.....

Selamat hari raya nyepi bagi saudara umat Hindu yang merayakannya...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun