Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menguak Tabir Jilbab Hitam

13 November 2013   17:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:13 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Profil Jilbab Hitam (Sumber:Kompasiana.com)

Sosok Kompasianer Jilbab hitam sedang menjadi isu panas di kompasiana. Siapa sebenarnya dia. Kenapa menulis isu tentang tempo dan mengaku mantan wartawan tempo. Apakah dia sakit hati kepada tempo karena sudah tidak bekerja lagi disana. Padahal menurut pengakuan gajinya sangat besar yang sudah 3 jutaan. Sedangkan wartawan lain yang membantah tulisannya gajinya katanya hanya 1,5 juta saja.

Lalu apa motif dia menulis di Kompasiana? Akhirnya Kompasiana heboh dan dituduh oleh Tempo menyebarkan berita bohong. Sampai-sampai sesepuh Kompasiana  Kang Pepih Nugraha turun gunung untuk mengkonfirmasi tulisan si Jilbab Hitam ini.

Memang seru kelihatannya. Di lain pihak Tempo seperti kelabakan menghadapi tulisan si jilbab hitam ini. Tempo yang selama ini dikenal dengan media nasional yang bersih dan netral bakalan tercoreng namanya jika berita yang ditulis oleh si Jilbab Hitam ini benar.

Lalu kenapa artikel jilbab hitam ini dihapus? Apakah memang permintaan dari tempo? Apakah ada tekanan kepada si Jilbab Hitam agar menghapus tulisannya? Menurut Kang Pepih di Tempo yang saya baca bahwa Kompasiana sudah menghapus tulisan Jilbab Hitam tetapi akunnya tidak disuspended.

Ya, kita mengharapkan agar Jilbab Hitam mau menulis klarifikasinya, makanya akunnya tidak langsung disuspended menurut saya. Siapapun orang dibalik Jilbab Hitam, jangan lagi lakukan kampanye hitam. Memang disaat menjelang pemilu ini apapun bisa dilakukan dengan menggunakan akun yang tak jelas seperti Jilbab Hitam ini.

Seorang yang jelas identitasnya pastilah akan bertanggung jawab dengan apa yang ditulisnya. Dia memang punya data yang valid untuk menuliskan itu agar tidak dituduh memfitnah dan menyebarkan kebohongan. Tapi kalau memang punya bukti valid dan fakta yang benar untuk apa takut membongkar kebusukan?

Semoga ini menjadi pelajaran bagi kompasianer semua termasuk saya. Dalam menulis sesuatu adalah tanggung jawab kita baik secara moral di depan manusia lebih-lebih di depan Tuhan.

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun