[caption id="attachment_386159" align="aligncenter" width="600" caption="Tsunami Aceh (Foto:Kompas.com)"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="320" caption="Puing-puing saat tsunami Aceh 26 Desember 2004"]
Puing-puing saat tsunami Aceh 26 Desember 2004
[/caption] Sumber gambar :
disini. Kisah ini saya dengar langsung dari suami yang menjadi da'i. Dia adalah teman penulis yang istrinya menjadi korban tsunami Aceh 10 tahun yang lalu. Mayat istrinya dia temukan dalam keadaan auratnya masih tetutup hijab dengan sempurna. Sedangkan mayat-mayat lain yang ditemukan rata-rata terdedah auratnya. Ada yang terlepas bajunya, ada yang hanya tinggal pakaian dalamnya saja bahkan ada yang ditemukan tanpa sehelai benang pun. Saya merinding dan air mata saya menitik ketika dia mengisahkan kisah pilunya kepada saya saat itu. Betapa hancur luluh perasaannya ketika istri dan anak-anak yang dicintainya hilang dihempas gelombang tsunami bersama anak-anaknya. Saat kejadian itu teman saya ini memang tidak berada di Aceh. Dia sedang menjalankan tugas dakwahnya di daerah yang lain. Sesaat setelah peristiwa itu dia berusaha mencari keluarganya yang hilang diantara reruntuhan dan puing-puing bekas tsunami. Setiap mayat yang ditemuinya tak menunjukkan tanda-tanda dia menemukan mayat istrinya. Antara harap dan cemas, berharap istri tercinta bisa selamat. Diantara puing-puing rumah beliau akhirnya menemukan sesosok mayat wanita terbungkus purdah sejenis pakaian wanita bercadar sempurna. Dia yakin itu mayat istrinya. Dengan jantung berdegup kencang iya buka cadar wanita itu dan sejurus teriakannya membuncah, mayat itu adalah istri tercintanya. Betapa agung kuasa Allah terhadap wanita istri sang da'i ini. Dalam keadaan ajal pun Allah tetap melindungi auratnya. Hanya suaminya saja yang menemukan mayatnya dan dalam keadaan tertutup hijab sempurna. Mungkin ini hanya kebetulan saja. namun jika ditelaah secara nalar dan logika orang yang ditelan ombak dan gelombang tsunami yang sangat dahsyat masih tertutup pakaian dengan sempurna. Sesaat setelah dia selesai bercerita saya bertanya,"apakah amalan khsus istri abang saat masih hidup dulu?" Dia pun menjawab bahwa tak ada amalan khusus. Hanya saja memang dia pernah berikrar tak mau dilihat orang lain kecuali suaminya saja. *Tulisan ini sebagai pengenang 10 tahun tsunami Aceh 26 Desember 2004 - 26 Desember 2014. Semoga para korban mendapatkan tempat yang layak disisiNya. Dan semoga korban yang masih hidup dan yang kehilangan keluarga bisa menempuh hidup yang lebih baik. Aamin ya robbal alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya