Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kenapa FPI Sulit Dibubarkan?

1 Desember 2014   13:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:22 1554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagi warga Jakarta yang acap kali kena macet dan banjir, juga selalu was-was kalau ada demontrasi di jalanan. Terutama yang sering didemo adalah balaikota Jakarta tempat Ahok berkantor sekarang.

Beda dengan kami yang tinggal di daerah, jarang sekali ada demo. Palingan demo memasak di balai desa yang dilakukan oleh ibu-ibu PKK hehe...

Hari ini di Jakarta diisukan akan ada demo besar-besaran (punya siapa yang paling besar). Konon kabarnya FPI telah menyebar undangan demo besar-besaran ini untuk menolak Ahok dan menolak kenaikan BBM.

Entah jadi atau tidak mereka berdemo sebaiknya para pengguna jalan di Jakarta hati-hati saja. Jangan lewat balaikota dan bundaran HI atau pun Monas. Itu daerah yang difavoritkan menjadi tempat demo.

Kenapa FPI suka demo? Menurut saya karena mereka sedang menjalankan amar ma'ruf dan nahi munkar menurut versi FPI. Dan ini mendapatkan balasan surga. Siapa sih yang gak mau masuk surga. Jadi dengan ikut demo FPI kita bisa masuk surga, gampang toh...

Dari tajuk artikel ini Kenapa FPI Sulit Dibubarkan? Adalah tanda tanya besar bagi para kaum yang distempel SPILIS. Anda pasti tahu spilis nama penyakit kelamin raja singa. Tapi bukan itu, maksud saya kaum sekuler pluralis dan liberalis.

Hak membentuk ormas dijamin undang-undang sehingga jika ormas itu tidak terindifikasi kejahatan kriminal dan penipuan atau aliran sesat, mereka sulit dibubarkan. Apalagi konon FPI ini ada untuk melakukan pengalihan isu-isu penting di negeri ini olwh rezim terdahulu.

Sepertinya pemerintahan Jokowi juga tak akan gegabah membubarkan FPI. Bukannya takut tapi manatahu FPI ini masih ada gunanya hehehe...

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun