Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Kenapa Tidak Poligami...?

25 Maret 2014   11:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:31 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (infonews.web.id)

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Ilustrasi (Tribunnews.com)"][/caption]

Pak Jokowi sekarang lagi di puncak pohon, selangkah lagi bisa mencapai pucuk nya. Tiupan angin semakin keras. Salah-salah pak Jokowi bisa tergelincir dan jatuh terjerembab. Inilah panggung politik Indonesia. Semua capres berebut untuk bisa mencapai puncak pohon yang namanya kursi presiden itu.

Nah, banyak sekali cara untuk menjatuhkan pak Jokowi. Kalau cuma isu yang dihembuskan sekaran ini sepertinya tidak laku dan sudah kebal didengar oleh para pendukung Jokowi. Sebaiknya para musuh cari cara lain saja. Isu sara juga sudah gak laku yang mengatakan jokowi cino,Jokowi katolik dan lain sebagainya.

Ada satu senjata yang bisa menghancurkan Jokowi. Senjata itu sudah sangat mumpuni di negeri ini. Yaitu isu poligami. Tokoh ulama sekaliber AA gym saja jatuh karena melakukan poligami. Coba kalau Jokowi mau poligami bisa dipastikan Jokowi tak akan terpilih.

Tapi sayangnya pak jokowi itu tak berpoligami dan tetap setia pada satu orang istri yaitu ibu Iriana. Maka senjata poligami tak bisa dimainkan untuk pak Jokowi. Mungkin yang membuat pak Jokowi tak poligami karena kejelekan pak Jokowi. Pak Jokowi kurus ,kerempeng dan tidak macho makanya istrinya cuma satu. Syukur ibu Iriana dulu mau sama pak Jokowi, nah kalau tidak jadilah pak jokowi gak punya istri seperti capres dari partai sebelah.

Kalau pak Jokowi terlalu macho, gagah dan atletis serta kaya pastilah pak Jokowi sudah dapat istri kedua dari negara Hongaria. Malah bangga katanya bisa meniru bung Karno yang melakukan poligami dan menjadi presiden yang paling sukses di negeri ini.

Lalu pak Jokowi juga tidak mau plesiran sama artis cantik, dia maunya blusukan ke kampung-kampung dan daerah kumuh untuk menjenguk sesama orang jelek dan miskin disana. Dan pak Jokowi gak pake nyamar-nyamar jadi tukang bescak,jadi gelandangan, wong wajah pak Jokowi sudah ndeso jadi gak perlu pakai acara nyamar-nyamar yang ditayangkan di tv karena pak Jokowi gak punya stasiun tv.

Jadi apa kelebihan Jokowi kok semua pada mengidolakan Jokowi...? Lah entah kok bisa ya pak Jokowi yang tidak ganteng dan hanya punya satu istri, wajahnya ndeso,anak orang kampung dan hobinya blusukan. Eh malah pak jokowi yang dipilih.

Salam Kompasiana #JKW4P

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun