Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Hanya Capres Wacana

22 Oktober 2013   09:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:11 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (foto-kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Ilustrasi (foto-kompas.com)"][/caption]

Baru-baru ini sebuah lembaga survei merilis bahwa Jokowi adalah capres wacana karena beliau tidak atau belum dicapreskan oleh PDIP sebagai partai tempat bernaungnya Jokowi. Capres wacana adalah istilah baru yang diciptakan oleh lembaga survei tersebut. (Sumber).

Padahal rilis yang mereka keluarkan juga merupakan sebuah wacana. Menurut KBBI wacana /wa·ca·na/ n 1 komunikasi verbal; percakapan; 2 Ling keseluruhan tutur yg merupakan suatu kesatuan; 3 Ling satuan bahasa terlengkap yg direalisasikan dl bentuk karangan atau laporan utuh, spt novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah; 4 Ling kemampuan atau prosedur berpikir secara sistematis; kemampuan atau proses memberikan pertimbangan berdasarkan akal sehat; 5 pertukaran ide secara verbal;

-- langsung Ling kutipan wacana yg sebenarnya dibatasi oleh intonasi atau pungtuasi; -- pembeberan Ling wacana yg tidak mementingkan waktu dan penutur, berorientasi pd pelaku dan seluruh bagiannya diikat secara logis; -- penuturan Ling wacana yg mementingkan urutan waktu dituturkan oleh orang pertama atau ketiga dl waktu tertentu, berorientasi pd pelaku, dan seluruh bagiannya diikat secara kronologis (sumber).

Jika tidak ada wacana maka tidak ada sesuatu yang dipermasalahakan. Maka bisa dikatakan Jokowi sebagai capres wacana juga tidak salah. Semakin banyak yang mewacanakan Jokowi sebagai capres maka kesempatan Jokowi menjadi presiden akan semakin besar.

Rakyat sampai kepelosok-pelosok daerah telah mewacanakan Jokowi menjadi presiden 2014 nanti. Bukan hanya di media masa dan media sosial wacana itu dirilis. Namun sampai ke warung-warung kopi reot dan cafe-cafe bonafid sudah mewacanakan Jokowi sebagai capres 2014.

Sedangkan hasil survei LSI yang mewacanakan ARB menang dan menjadi capres tertinggi juga baru wacana dari LSI tersebut. Sekarang tinggal siapa yang mendukung wacana LSI atau mendukung wacana Jokowi akan kelihatan. Ternyata wacana yang dirilis LSI hanya sebagai wacana semu yang diragukan oleh banyak pihak. Sehingga kredibelitas lembaga itu diragukan dan mendapatkan point yang negatif.

Tanpa wacana maka sesuatu itu tidak akan terjadi, sehingga diperlukan wacana untuk mengetahui suatu permasalahan dan diperlukan juga wacana untuk menyelesaikan permasalahan itu. Wacana mana yang bisa terealisasi tergantung dari proses selanjutnya dengan wacana-wacana yang lain lagi.

Bisa saja dengan wacana yang terus berubah Jokowi akan segera diwacanakan oleh PDIP menjadi capres mereka. Semakin banyak wacana rakyat mendukung Jokowi semakin mudah untuk merealisasikan wacana itu. Kita tunggu saja wacana selanjutnya.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun