Setelah dilantik jadi presiden dan mengangkat para menteri makin bertambahlah pembenci Jokowi (Jokowi Hater). Kalau dulu yang benci adalah pendukung capres sebelah, nah kalau sekarang bertambah dengan barisan sakit hati dari relawan dan pendukung Jokowi yang tadinya hanya pura-pura menjadi pendukung karena mengharapkan imbalan jadi menteri atau imbalan dalam bentuk yang lain.
Memang sih kita harus mengkritisi setiap kebijakan Jokowi. Walau kita sebagai pendukung dan relawan yang tampa pamrih, tapi apa yang dilakukan pak Jokowi pastilah tak bisa menyenangkan semua pihak.
Pembenci Jokowi sekarang mulai bertambah, tak pelak dari media kiri yang dulu memang sudah benci Jokowi akan semakin gencar mendeskreditkan Jokowi. Belum lagi ditambah dari rakyat yang termakan hasutan oleh media-media yang membenci Jokowi semakin bertambah jika ada kebijakan presiden yang sedikit saja tidak memihak rakyat kecil. Contohnya kebijakan kenaikan BBM yang sudah mereka tunggu-tunggu untuk meledakkan dan menumpahkan kebencian mereka pada Presiden Jokowi.
Negeri ini memang sedang sakit, terutama sakit mental. Kenapa tak bisa menerima kekalahan dan mengapa terus membenci orang yang  tidak sesuai dengan keinginan dan pilihannya. Padahal belum tentu yang mereka benci itu lebih buruk dari dirinya sendiri.
Saya berharap pak Jokowi tak usah menggubris para pembencinya, biarkan para pembenci itu nanti akan sadar dengan sendirinya dan akan malu hati karena pak Jokowi benar-benar mengabdi untuk rakyat bangsa dan negara. Tapi kalau sudah keterlaluan seperti kelakuan seorang yang katanya tukang sate itu boleh lah dihukum agar yang lain tidak semena-mena dan merasa bebas hukuman di dunia. Walaupun sebenarnya mereka tahu bahwa hukuman di akherat itu lebih dahsyat pedihnya....
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H