Terulang lagi sejarah penumpang gelap masuk ke rongga roda pesawat dan selamat sampai tujuan. Adalah Mario Steve Ambarita (21) telah "nyelonong" ke dalam ruang roda pesawat Garuda Indonesia (GA-177), sesaat sebelum pesawat itu lepas landas menuju Jakarta dari bandara Syarif Kasim II Pekanbaru. Sungguh prihatin memang dengan kejadian ini. Betapa wilayah bandara yang seharusnya aman dan terlarang (Restricted Area) bagi siapa saja kecuali petugas bandara bisa kecolongan. Apalagi bandara Syarif Kasim II Pekanbaru sekaligus juga sebagai bandara TNI AU. Hal ini dinilai bahwa kondisi keamanan bandara di Indonesia masih diragukan dan terbukti kecolongan. Apalagi maskapai sekelas Garuda bisa kebobolan penumpang gelap seperti itu. Untung saja Mario tidak punya niat jahat dan bukan seorang teroris. Entah apa tujuan Mario melakukan perbuatan nekatnya itu. Setelah diamankan pihak otoritas bandara Mario mengaku akan melihat tanah kelahirannya di Jakarta dan katanya lagi mau menjumpai presiden Jokowi. Kondisi Mario sempat pingsan dan telinganya mengeluarkan darah. Untung saja tidak tewas saat di dalam rongga roda saat di ketinggian. Menurut pakar dan pengamat penerbangan Alvin Lee ini adalah masalah serius. "Kemenhub harus tanya kepala bandara, Angkasa Pura selaku pengelola bandara, kenapa bisa bobol," Selasa (7/4/2015). (Sumber) Dengan kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi setiap bandara di Indonesia untuk memperketat pengamananya sebagai upaya  menghindari kejadian seperti Mario ini terulang lagi. Tindakan Mario ini bukan saja membahayakan keselamatan dirinya sendiri akan tetapi juga membahayakan seluruh awak dan penumpang pesawat tersebut. Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H