[caption id="" align="aligncenter" width="468" caption="Presiden Jokowi (Sumber foto: Kompas.com)"][/caption] Pengamat Politik Franz Magnis Suseno yang notabene adalah dosen Etika Politik dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara menilai bahwa kunjungan Presiden Jokowi untuk menghadiri perayaan Natal di Papua tidak bermanfaat. Dia mengatakan bahwa mayoritas warga Papua tak mengharapkan kehadiran Jokowi. Wah tahu darimana ya dia kok b isa menilai demikian. Apa dia menanyai warga papua orang perorang? "Menghadiri perayan Natal tidak bermanfaat kalau Jokowi tidak mau mengambil sikap atas pembunuhan yang terjadi di Paniai," kata Franz d Jakarta, Rabu (24/12/2014). Itulah kata-kata Franz yang saya kutip dari sumber di sini. Memang sih kata-katanya itu ada benarnya, tapi apakah mungkin Pak Jokowi tidak membicarakan perdamaian di Papua dan membawa misi untuk menjadikan papua damai. Padahal konflik juga terjadi sebelum pemerintahan pak Jokowi. Nanti saya dituduh menyalahkan-menyalahkan pemerintahan sebelumnya. Padahal Pemerintahan Jokowi hanya 2 bulan. Para pengamat Politik ini maunya Jokowi bisa menyelesaikan semua masalah bangsa yang menumpuk ini dalam 2 bulan. Pokoknya dalam 2 bulan ini harus selesai. Wah hebat sekali pak Jokowi harus dituntut selesai dalam masa yang belum 100 hari. Eksfektasi yang demikian besar kepada pak Jokowi untuk menyelesaikan masalah bangsa yang sudah berurat dan berakar ini tak mungkinlah selesai dalam 2 bulan. Maunya para pengamat atau pengkritik tidak sekedar "ngomong" Kalau bisa ya sumbangkan saran yang berguna dan praktis untuk bisa dilaksanakan dan berilah waktu untuk pak Jokowi bekerja. Jangan belum apa-apa sudah mengharapkan pak Jokowi untuk menyelesaikan semua masalah dalam tempo baru 2 bulan. Kehadiran pak Jokowi ditengah-tengah warga Papua untuk merayakan Natal saya anggap sebagai langkah awal untuk pak Jokowi membawa misi perdamaian disana. Buktinya pak Jokowi berani datang di daerah konflik langsung. Ini menunjukkan pak Jokowi bertanggung jawab terhadap perdamaian di seluruh wilayah Indonesia jika terjadi konflik. Pak Jokowi tak menunggu sampai keadaan "memanas". Kehadiran pak Jokowi membawa "aura" positip yang menunjukkan bahwa daerah papua memang sudah kondusif dan warga disana senang menyambut dan berbahagia karena Presiden berada di tengah-tengah mereka saat merayakan natal. Aura positif ini nantinya akan membawa perdamaian antara suku dan kelompok yang bertikai disana. Makanya pak Franz belum apa-apa jangan apriori dulu. Ada hal-hal yang tidak kita tahu apa maksud dan tujuan pak Jokowi mengunjungi suatu tempat. Buktinya selama blusukan banyak yang sudah dilakukan dan diselesaikan. Walau masih dalam tahap pelaksanaan tapi minimal adaperubahan sedikit demi sedikit kearah perbaikan kesejahteraan rakyat. Salam Kompasiana: Selamat merayakan Natal untuk para pembaca yang merayakannya. Artikel terkait
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H