Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Fahri Hamzah Tolak Perpu Pemberantasan ISIS

22 Maret 2015   05:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:18 1951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah / Kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah / Kompas.com"][/caption] Saya bingung dengan tokoh yang satu ini. Kadang ucapan dan pernyataannya selalu berbeda dan tak konsisten antara satu dan lainnya. Satu saat dia pernah mengatakan bahwa ISIS adalah bukan Islam dan hanya produk zionis Israel dan antek-anteknya. Namun saat Menkopolhukam Tedjo mewacanakan usulan agar Presiden mengeluarkan Perpu Pemberantasan radikalisme dan ISIS,  Fahri Hamzah  menolak dan menentang usulan Perpu itu. "Kalau kita harus waspada, ya waspada. Tapi, jangan kita berbulan-bulan mengkhawatirkan ini seperti tidak ada hal lain yang lebih penting yang harus kita selesaikan," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (19/3/2015). Menurut Fahri, isu ISIS merupakan produk industri dunia internasional. Jika terlalu fokus terhadap masalah ini, Indonesia tidak bisa menyelesaikan permasalahan di dalam negeri sendiri yang harusnya lebih diprioritaskan. Tuduhan ISIS terkait Israel karena ada indikasi bahwa senjata yang dipakai oleh tentara ISIS dibuat oleh Israel hal ini dibuktikan dengan laporan tentara Irak yang berhasil menyita sebuah tempat persembunyian senjata, termasuk di dalamnya berisi rudal LAV buatan Israel, selama operasi di dekat Tikrit. Laporan itu mengatakan tentara menemukan tempat persembunyian itu dengan bantuan orang-orang dan laporan mereka, dan menyita sejumlah besar bom rakitan, granat berpeluncur roket, mortir, bom pinggir jalan, peluncur roket, dan peta, seperti dilansir situs World Observer. (http://www.merdeka.com/dunia/tentara-irak-sita-senjata-isis-buatan-israel.html) Nah jika memang ISIS itu bukan Islam seharusnya bagus dong kalau ditumpas karena ISIS sebenarnya hanya merusak ajaran Islam yang rahmatan lilalamin atau sebagai rahmat kepada seluruh alam. Ajaran Islam yang memberikan kemaslahatan dan keselamatan kepada semua umat manusia yang sama-sama sebagai makhluk ciptaan Allah. Fahri Hamzah selain sebagai wakil ketua DPR RI dan sekaligus juga menjabat sebagai Wasekjen DPP PKS tentulah seharusnya mendukung perpu itu karena akan melindungi umat Islam dan umat lain di Indonesia dari rongrongan ISIS yang ingin menteror rasa aman di negeri ini. Kebingungan para kader PKS sekarang yang sering mendapatkan pernyataan para petingginya yang ambigu membuat mereka apatis dan akhirnya banyak yang "murtad" dari PKS. Belum lagi para simpatisan yang dulu simpatik sekarang malah jadi semacam otokritik untuk PKS. Dengan fenomena ISIS dan pernyataan Fahri Hamzah tentang penolakannya terhadap perpu pemberantasan ISIS menjadikan PKS partai yang serba salah antara menjadi partai nasionalis atau tetap islamis. Semenatara partai-partai nasionalis seakan menjadi musuh bersama bagi PKS apalagi KMP diprediksi bakalan tinggal kenangan meninggalkan Gerindra dan PKS sebagai dua sejoli yang beda ideologi, dimana PKS sebagai partai Islamis sedangkan Gerindra sebagai partai nasionalis. Duo sejoli yang tak mungkin bersatu dalam ideologi partai. Implikasi penolakan Fahri Hamzah terhadap Perpu itu juga akan menjadikan masyarakat tak mendukung PKS pada pileg yang akan datang dan bisa diprediksi suara PKS akan jeblok. Hal ini juga menambah deretan daftar antipati publik kepada PKS. Tuduhan bahwa PKS berafiliasi dengan militan ikhwanul muslimin yang telah dinyatakan menjadi organisasi terlarang di negara asalnya yaitu Mesir juga bisa dikenakan kepada PKS di Indonesia jika mereka tak cepat-cepat mengkonsolidasi partainya untuk segera memperbaiki ideologi partai dan membersihkan afiliasi-afiliasi yang mengatas namakan PKS yang berbuat radikal dengan cara-cara menyebar fitnah dan propaganda anti pemerintahan yang sah. Penolakan Fahri Hamzah yang bisa dikatakan mewakili PKS karena beliau sebagai Wasekjen DPP PKS bisa berimplikasi lebih dalam dengan tuduhan PKS membela ISIS dan bisa-bisa merubah citra PKS yang selama ini sudah anjlok akan semakin anjlok. “Permasalahan utama dari pemberantasan paham ekstrem yang utama adalah memperbaiki kesejahteraan rakyat,” kata Wasekjen PKS Fahri Hamzah, di Gedung Nusantara III, Jakarta, Kamis, 19 Maret 2015. Menurut Fahri, ISIS merupakan produk isu wilayah timur tengah sehingga tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. “Pemerintah jangan gugup. Jangan berlebihan impor isu timur tengah tidak ada relevansinya dengan Indonesia, kita punya tradisi Islam moderat yang kuat,” ujarnya. Memang benar apa yang dikatakan Fahri Hamzah bahwa faktor ekonomi dan kesejahteraan rakyat harus diutamakan. Namun beliau lupa bahwa untuk mewujudkan perekonomian rakyat dan kesejahteraan harus didukung dengan rasa aman dan stabilitas negara yang kuat dan terhindar dari rongrongan dari ancaman pihak-pihak radikalisme . Jika negara tidak aman tentunya akan sulit  mewujudkan kesejahteraan. Salam Kompasiana. Artikel terkait: - Artikel 1 - Artikel 2. - Artikel 3. - Artikel 4

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun