Kejadian ini menimpa temanku kecil di kampung dulu. Memang sangat tragis jika diceritakan. Tapi juga aku sangat geli jika mengingat kejadian itu.
Sebut saja nama temenku adalah si Jono. Dia baru saja disunat atau dikhitan. Biasalah kalau dikampung sunat masih memanggil mantri. Kemudian setelah dipotong pucuknya sedikit lalu dibungkus pakai perban. Aku bingung kenapa kok pake perban. Setelah besar baru aku tahu. Coba kalau dibungkus daun pisang ya bisa-bisa jadi lemet atau lonting hehehe.
Kejadian ini sesaat setelah biusnya habis. Jadi si Jono tak tahan burungnya kepanasan dan selalu minta dikipasi sama ibunya. Jaman dulu tidak ada listrik dan kipas angin. Terpaksa ibunya mengipasi pakai kertas atau buku.
Sarung sengaja dibuka lebar supaya anu burung tidak kepanasan. Saat itulah si kucing garong nakal lewat dan tiba-tiba menerkam anunya si Jono. Saking sakitnya si Jono histeris. Untung saja masih selamat dan tidak hilang anunya si Jono itu.
Akhirnya pak mantri datang lagi dan terpaksa diobati lagi dan diperban lagi hehehe. Biasanya sembuh 2 minggu si Jono tidak sembuh-sembuh sampai 1 bulanan.
Dan sekarang si Jono sudah punya 5 orang anak hehehe. Ternyata masih berfungsi katanya sambil nyengir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H