[caption id="" align="alignnone" width="780" caption="Presiden Joko Widodo didamping Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengumumkan sikap terkait konflik KPK-Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/2/2015)./Kompas.com"][/caption] Detik-detik menjelang hari raya imlek atau tahun baru China pak Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa beliau membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan. Rasa lega haru dan tersyungkur saya sujud tanda syukur bahwa pak Jokowi masih lebih memilih para pendukung dan relawan serta rakyatnya yang pro pemberantasan korupsi. Betapa tidak terharu dalam beberapa bulan secara marathon para pendukung pak Jokowi menjadi bulan-bulanan di sosial media maupun dunia nyata. Mereka diejek dicibir atas apa yang sedang terjadi mendera pak Jokowi. Bagi para relawan yang tahan "mental" dan tetap komitmen mendukung pak Jokowi terus menulis dan menyarakan opini agar pak Jokowi membatalkan pelantikan BG. Dengan segala data dan analisa baik yang hanya kulit-kulit maupun dalemannya. Akhirnya penantian itu terjawab sudah. Sedangkan bagi mereka relawan yang tak tahan "banting" akhirnya menulis kekesalan dan penyesalannya sebagai bentuk "pertobatan"  di medsos bahwa dia selama ini salah memilih Jokowi. Menggelinjanglah mereka menshare kemana-mana bentuk pertobatannya itu. Kini pak Jokowi telah berjalan seiring sejalan dengan rakyat dan pendukungnya yang menginginkan pemberantasan korupsi dan KPK kembali berjaya tanpa tekanan dari pihak manapun juga. Demikian juga dengan institusi Polri akan dilakukan pembenahan atau reformasi agar institusi ini mendapat kepercayaan rakyat kembali. Betapa tidak sebuah negeri jika hukum menjadi panglima dan dijalankan dengan baik oleh para penegak hukum mulai dari polisi,hakim,jaksa, pengacara dan KPK semuanya benar  sesuai hukum bukan sesuai pesanan atau bayaran maka negeri ini lambat laun akan berubah menjadi adil dan makmur. Setelah keadilan hukum ditegakan maka kemakmuran akan menyusul dan mudah dicapai. Inilah amplop merah (ang pao) dari pak Jokowi di hari raya imlek ini untuk kita semua rakyat Indonesia. Sungguh merupakan hadiah terindah untuk para relawan dan rakyat yang anti korupsi di negeri ini. Tinggal lagi kita akan kawal terus pak Jokowi agar jangan "terpeleset" lagi. Pak Jokowi jangan lagi mendapat tekanan dari pihak manapun juga. Walau pak Jokowi telah mengeluarkan pernyataan yang menggembirakan ini masih ada saja yang suudzon atau buruk sangka dengan mengatakan bahwa Komjen Badrodin Haiti juga punya rekening gendut juga. Ya semua orang tahu bahwa di tubuh polisi sulit mencari jenderal yang punya masa lalu yang bersih karena mereka adalah produk orde baru. Mau cari jenderal polisi bersih kemungkinan 10 tahun lagi baru ada. Akan tetapi saya sangat optimis bahwa keputusan pak Jokowi ini juga mengembirakan bagi pihak yang di pilpres kemarin tidak memilih beliau. Keputusan ini akhirnya bisa menyatukan rakyat yang punya kepentingan yang sama yaitu memberantas korupsi di negeri ini walau di pilpres kemarin berbeda pilihan. Terimakasih pak Jokowi ini adalah amplop merah terindah di tahun baru imlek tahun ini. Selamat merayakan imlek bagi sahabat dan pembaca Kompasiana yang merayakannya. Gong Xi Fat Cay. Artikel pendukung: Artikel 1. Video Tayangan Kompasiana TV 18 Pebruari 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H