Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amin Rais "Jegal" Hatta Rajasa, Kepala Kader PAN Bocor Kena Kursi

2 Maret 2015   15:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:17 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amin Rais / Kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="780" caption="Amin Rais / Kompas.com"][/caption] Pak tua sudahlah kamu sudah lanjut ujia. Itu sepenggal bait lagu Iwan Fals yang berjudul "Pak Tua". Lagu Iwan yang diciptakan lama sekali saat jaman Mbah Harto ini masih saja relevan di jaman sekarang. Dimana saat ini banyak orang-orang "sepuh" yang masih ngotot mendudukki jabatan-jabatan penting di partai di pemerintahan bahkan di oraganisasi sekelas pengurus mesjid sekalipun. Pak Amin Rais yang usianya sudah "renta" tapiambisinya masih terus bergelora. bagus memang sebagai pembelajaran bahwa yang tua masih juga bisa perkasa seperti yang muda-muda. Tapi kadang pernyataan pak Amin Rais sering sekali membuat blunder pada dirinya sendiri. Dulu saat pilpres bahkan Amin pernah mengeluarkan pernyataan "Perang badar" untuk mendukung capres Prabowo yang akhirnya kalah. Saya membaca berita di kompas.com bahwa kemarin pak Amin juga dianggap kekanan-kanakan saat pidato pembukaan dan mendukung Zulkifli hasan secara  tersirat dalam pidato pembukaannya itu. Hal ini dinilai oleh kader PAN yang lain bahwa tindakan ini tidak fair sebagai pembina PAN seharusnya beliau netral. Bahkan Amin menuduh Hatta Rajasa sebagai ketum PAN yang sudah berbohong karena menemui KIH dan pak Jokowi. "Saat itu terjadi rapat harian. Ketua umum mengaku mau menemui teman teman KMP," ujar Amien di di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2/2015) malam. Namun, satu jam kemudian, kata Amien, muncul sebuah pemberitaan di media online yang menyebutkan bahwa ketua umum tersebut justru bertemu pimpinan KIH, yakni Surya Paloh dan Joko Widodo. "Siapa ketua umum itu, saya lupa namanya. Tapi harusnya ketua umum lurus ucapannya, Insya Allah akan maju," ucap Amien.(Baca disini). Kemungkinan karena masih "dendam" karena jagoannya kalah dan saat itu pak Hatta dianggap "membelot" maka secara tersirat Amin Rais "menjegal" Hatta dan tak menginginkan lagi menjadi ketum dari partai yang didirikan Amin Rais itu. Bahkan kemarin saya menonton di kompas TV ada anggota PAN yang bocor kepalanya karena dilempar kursi atas insiden kericuhan dalam pemilihan ketum PAN yang baru.Kericuhan terjadi dalam Kongres Partai Amanat Nasional IV di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Sabtu (1/3/2015) siang. Sebanyak sepuluh kursi melayang karena dilempar oleh para peserta. Salah satu kursi mengenai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Muhammad Rafi Ginting. (Baca di sini). Sungguh suatu panggung politik yang tidak mendidik di negeri ini. setiap akan terjadi pergantian pimpinan partai atau jabatan apapun pasti ada insiden yang tak pantas dipertontonkan oleh para politikus itu. Pastinya ini yang membuat negeri kita tidak maju. hanya demi ambisi menjadi ketum saling dukung dan saling serang terjadi yang akhirnya memalukan diri. Bukannya simpati yang didapat tapi malah menunjukkan bahwa begitulah mereka para politikus itu, demi ambisi apapun bisa dilakukan. koon mau memikirkan kepentingan dan mensejahterahkan rakyat. sungguh jauh panggang daripada api. Kembali ke topik jegalan Amin ke Hatta sudah bisa diduga, karena Hatta sudah dianggap tak loyal kepada pemilik  dan sekaligus pendiri PAN. Sudah lazim di negeri ini partai sudah dijadikan kerajaan pribadi-pribadi para pendiri dan keluarganya. jangan harap kita yang bukan siapa-siapanya partai dan tak punya hubungan darah dengan pendiri partai bisa mendudukki puncak pimpinan partai. Artikel terkait: - Artikel 1. - Artikel 2.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun