Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ahok Membela Rakyat, Aceng Membela Sahwat

26 Maret 2015   01:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:01 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) bersama anak-anak dan ibu-ibu, di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat / Kompas.com

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah) bersama anak-anak dan ibu-ibu, di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat / Kompas.com"][/caption] Bertubu-tubi kerja Ahok di DKI terganggu oleh hak angket bikinan DPRD DKI Jakarta. Setelah kelar hak angket untuk masalah APBD kini hak angket merembet kepada perkataan kotor Ahok dan lain sebagai nya yang sepertinya hanya akal-akalan yang bertujuan untuk memakzulkan Ahok.

Ahok mengaku gerah dengan hak angket DPRD yang telah mengganggu kerjanya.

“Angket-angket lagi dah, bikin pusing aja. Itu angket apa lagi, angket APBD saya kira selesai kan,” tegas Ahok.

Kegigihan DPRD untuk "meng-Aceng-kan" Ahok atau melengserkan Ahok seperti Aceng Fikri yang melanggar etika sungguh tindakan yang bisa dikatakan sangat lucu dan jauh panggang dari api. Ahok yang dikatakan melanggar etika kesopanan karena mulutnya yang tak terkontrol karena membela rakyat.

Sangat berbeda dengan Aceng Fikri yang melanggar etika karena nafsunya menikahi anak gadis dibawah umur dan menceraikannya lagi setelah 4 hari dinikahi karena dianggapnya tak perawan lagi demi membela sahwatnya yang tak terkontrol. Kasus Aceng Fikri memang sangat memalukan dan melecehkan harkat dan martabat wanita.

Ahok pastilah masih mendapat simpati dan pembelaan dari kaum ibu-ibu yang tidak pernah dilecehkan oleh Ahok. Sedangkan Aceng Fikri sudah tak ada ampunan lagi kaum ibu pun membenci prilaku Aceng yang menympang dan benar-benar menyalahgunakan wewenang dan jabatannya sebagai Bupati Garut saat itu.

Ahok sudah meminta maaf secara terbuka atas perkataannya yang kasar itu kepada rakyat Jakarta. Sedangkan Anggota DPRD yang mengatakan Cina kafir dan gubernur bodoh tak sekali pun menampakan batang hidungnya untuk minta maaf di muka publik. Hal inilah yang menambah simpati rakyat kepada Ahok dan tetap tidak respek kepada DPRD DKI.

Ucapan maaf Ahok kemungkinan diterima oleh khalayak ramai karena tindakannya itu tidak menyakiti hati mereka namun ditujukan kepada anggota dewan yang memang dalam hal ini telah dinyatakan bersalah. Bareskrim telah memproses kasus pengadaan UPS dan siap-siap memanggil mereka yang bermasalah di dalamnya.

Sementara Aceng Fikri bisa dilengserkan karena tindakannya yang membuat geger wanita dan kaum ibu dengan menceraikan seorang gadis dibawah umur yang telah dinikahinya kemudian menceraikannya hanya dalam waktu 4 hari. Karena itulah Aceng bisa dilengserkan.

[caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Aceng Fikri dan Fany Oktora / mobile.seruu.com"]

Aceng Fikri dan Fany
Aceng Fikri dan Fany
[/caption]

Ahok adalah tipe laki-laki setia dan penyayang kepada wanita terutama kepada ibu dan istrinya. Tak pernah kan Ahok memarahi ibu-ibu di depan publik. Ahok juga tak pernah melontarkan kata kasar jika diwawancarai reporter wanita. Sikap gentlemen Ahok ini yang membedakan Ahok dengan Aceng. Jika anggota DPRD ini melengserkan Ahok seperti Aceng hal yang sungguh melenceng.

Ahok marah dan kasar dan dikatakan melanggar etika karena membela rakyat. Sedangkan Aceng melanggar etika karena membela sahwat jelas sangat berbeda. Itulah sebabnya kenapa Aceng gampang dilengserkan. Sedangkan Ahok emnurut saya tak akan mudah dilengserkan seperti Aceng.

Ahok akan tetap menyelesaiakan tugasnya menjadi gubernur DKI sampai tahun 2017. Setelah itu Ahok akan diangkat menjadi kepala bulog atau menggantikan salah seorang menteri di kabinet kerja Jokowi. Selanjutnya karirnya akan moncer dan akan mendampingi pak Jokowi menjadi wakil presiden periode 2019-2024, Insya Allah...

Salam Kompasiana.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun