Otong kalau di Sunda adalah panggilan untuk anak-anak laki-laki seperti ucok kalau di Medan. namun dalam kamus bahasa slank otong itu adalah alat kelamin laki-laki. (sumber). Lalu darimana asal mula otong diartikan sebagai alat kelamin laki-laki?
Mungkin sejarahnya panjang... seperti di Jawa panggilan untuk anak laki-laki juga pakai istilah "Tole" yang juga diambil dari nama alat kelamin laki-laki yang sudah familiar dan tak boleh saya tuliskan di sini. Kalau si Ucok saya tidak tahu kenapa dipanggil ucok apakah karena suka ngocok (onani) yang masih berkaitan dengan alat kelamin juga...?
Namun kata otong di Medan sudah mendapat satu huruf depan dan berasimilasi sehingga berubah menjadi totong. Nah kata ini memang sedikit vulgar dan langsung berkonotasi kepada alat kelamin pria. Â Dulu waktu saya sekolah punya teman yang bernama Toto Nugroho, tapi entah mengapa dia selalu menulis namanya dengan TOTO NG. NG adalah singkatan dari Nugroho. Mungkin dia gak sadar bahwa TOTO NG berkonotasi sangat buruk dan sangat memalukan.
Jadilah setiap namanya dipanggil oleh guru, kami selalu tersenyum bahkan ada yang ngakak. Apalagi pak guru selalu salah membaca namanya dengan menyatukan huruf-hurufnya semua. Murid-murid perempuan banyak yang senyum-senyum sendiri sambil membayangkan bentuk Toto NG itu seperti apa...?
Maaf sebelumnya ini bukan tulisan cabul...hanya sekedar share pengalaman saja. Bagi yang menganggap ini cabul, silakan melaporkan ke KPKC (Komisi Pemberantas Kompasianer Cabul).
Salam senyum Kompasiana....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H