Setelah Petral sukses dibubarkan oleh Presiden Jokowi, maka para mafia migas menggeliat tak rela pundi-pundinya terancam berhenti mengalir dari minyak hitam yang berbau tapi kalau sudah ditukar dolar. Bayangkan saja tiap hari bisa mengumpulkan pundi-pundi milyaran rupiah per hari. Siapa yang gak uring-uringan dengan bubarnya Petral ini.
Siapa-siapa saja yang terlibat dalam mafia migas kelas kakap ini? Tentunya akan melibatkan rezim rerdahulu. Orang-orang yang terindikasi memperkaya iri pastinya sudah dikenal media dan luas jaringannya mencakup di seluruh Indonesia.
Petral bubar awal dari bangkitnya ekonomi kerakyatan yang saat ini tim ekonomi Kabinet Kerja yang dipimpin oleh Presiden Jokowi sedang bekerja keras dalam tekanan dan ancaman mafia kelas kakap ini.
Tanpa dukungan rakyat dan keberanian seorang Presiden Jokowi dan para menteri yang memang punya mental baja dan tak takut mati seperti Menteri ESDm Sudriman Said dan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pujiaastuti. Diharapkan menteri-menteri lain punya keberanian yang sama. Siap bekerja untuk memakmurkan rakyat engan resiko apapun juga.
Kini kasus Petral ini terus bergulir. Sudah terbongkar semua aliran dana minyak yang digelapkan serta komisi harian yang trilyunan rupiah itu kini harus dialirkan ke kas negara bukan ke kas pribadi yang sudah kekenyangan makan uang minyak mentah dan mateng ini.
Gambar ilustrasi diatas saya temukan dari artikel tahun 2014 di Tempo.co yang menunjukkan aliran uang minyak ke para mafia yang dibagi-bagi kepada penguasa yang memang tidak berniat memakmurkan rakyatnya. Jadi apakah rakyat selama ini hanya diam dibodohi dengan tingkah pola para mafia kelas kakap ini?
Saatnya kita dukung pemerintahan Jokowi yang memang berniat ingin memberangus mafia kelas kakap ini. Apapun alasan dan resikonya. memang resiko terbesar aalah pemakzulan yang terus gencar dilakukan dan diupayakan para mafia demi jaringannya tidak digulung oleh pak Jokowi. Atau cara kedua mereka memberikan juga aliran dananya ke Pak Jokowi dan mengajak pak Jokowi bekerja sama dengan mereka dan habislah harapan rakyat untuk bisa membangun bangsa dengan ana yang fantastis itu.
Siapa-siapa orang yang terlibat ini sedang menunggu keberanian KPK dan Pemerintahan Jokowi untuk membongkarnya. Secara halus mungkin sudah terbongkar semua tinggal deal-deal yang akan dilakukan. Apakah memang berniat baik untuk mensejahterahkan rakyat atau malah ngeyel tak mau mengakui kesalahan dan tak mau mengembalikan harta negara yang telah diselewengkannya itu.
Jika pilihannya ngeyel mungkin hukumlah yang akan berbicara dan kedok mereka akan terbongkar semua.sekali lagi kita pertanyakan apakah Presiden Jokowi berani menghadapi mafia kelas kakap ini yang notabene adalah para mantan pejabat negara juga? Ya saya yakin pak Jokowi berani asal rakyat juga mendukung dan tidak hanya mengeluh tanpa mau bekerja keras dan berusaha untuk berubah dari status quo yang terus melenakan dengan kemakmuran semu.
Salam Kompasiana.
Sumber: