[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Presiden Joko Widodo bertemu Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono/Kompas.com"][/caption] Sungguh berat beban pak jokowi menjadi presiden yang mewarisi segudang masalah. Dari masalah carut marut hukum dan erundang-undangan, maslah mental dan mental rakhyat sampai hutang luar negeri yang segunung yang harus dipikul seorang Jokowi yang kurus kerempeng itu. Terkait hutang luar negeri data-datanya bisa kita akses di www.bi.go.id. Disana semua terpampang dengan jelas. Jadi sekiranya pak jokowi nambah hutang lagi bakalan disoraki dan dinyinyirin oleh para hater. Sedangkan waktu jaman pak SBY dulu tak ada yang perduli dengan hutang kita yang dilakukan pada masa rezim SBY. Nah yang jadi pertanyaan untuk apakah utang itu digunakan/ Apakah untuk menutupi ketidak becusan tim ekonominya saat itu atau untuk menutupi subsidi BBM yang habis terbakar dan impor beras serta garam? Atau digunakan untuk proyek-proyek Hambalang yang dikorupsi oleh kebanyakan kader Demokrat? Sebagai rakyat kita seharusnya juga harus tahu untuk apa sebenarnya hutang itu. Tapi sudah terlambat. Sekarang saja baru kritis karena pak jokowi yang jadi presidennya. dulu-dulu cuma protes kalau pak SBY bikin lagu atau curhat dengan kata-kata prihatin. Menurut data BI Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2014 tercatat USD269,3 miliar sehingga tumbuh 7,1% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan Desember 2013 sebesar 4,6% (yoy). (sumber bi.go.id) Data itu saya kutip dari BI. jadi saat SBY diakhir masa pemerintahannya hutang Indonesia masih tetap bertambah. Bahkan saat pelantikan 20 pak Jokowi Oktober 2014 lalu hutang luar negeri Indonesia membengkak USD 121 billion seperti tertera pada grafik diatas. [caption id="" align="aligncenter" width="300" caption="Grafik Pertumbuhan Utang Luar Negeri (sumber: Bank Indonesia)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H