Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humor

Belajar Santet

23 Maret 2013   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:21 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2013 ini mulai bulan Maret kemarin sudah heboh penerimaan di sekolah kepolisian. Sudah banyak yang kasak-kusuk mendatangi orang-orang yang bisa menggolkan anaknya supaya bisa lolos di sekolah polisi.

Di kampungku sudah heboh orang-orang tua yang mau menjadikan anaknya polisi. Sudah siap-siap jual tanah dan jual warisan agar anaknya bisa lolos. Maklum tender semakin tinggi karena pengawasan semakin ketat. Dulu jaman susah bisa gol hanya dengan uang beberapa puluh juta, tapi sekarang dengan alasan KPK dan ketatnya pengawasan tarif masuk polisi juga naik beratus-ratus juta.Apalagi sekarang gaji polisi naik ditambah uang lauk-pauk yang tinggi.

Kurikulum baru bukan monopoli Kemdikbud saja. Sekolah kepolisian juga akan menerapkan kurikulum baru. yaitu nanti disekolah polisi akan diajarkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan perundang-undangan.

Ternyata di sekolah polisi selain diajarkan menangkap penjahat, calon perwira polisi juga akan diajarkan ilmu perdukunan dan persantetan. Berhubung karena Undang-undang persantetan akan segera diberlakukan.

Tapi tidak usah heran sudah jadi rahasia umum kalau polisi juga bekerja sama dengan “orang pintar” alias para normal bin dukun untuk mencari penjahat yang kabur. Bahkan mencari benda yang hilang orang lebih suka minta bantuan paranormal ketimbang lapor polisi.

^$$$^

Salam – Senyum Selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun