Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi dan Penulis Asboen

16 November 2013   19:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:05 1045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="400" caption="Ilustrasi (sumber kompasiana.com)"][/caption]

Saya menilai penulis yang membenci Jokowi adalah penulis asboen (baca asbun). Asboen itu singkatan dari asal bunyi. Tapi bunyinya disertai bau seperti kentut menerpa hidung semua yang membacanya. Namun jati diri orangnya tak kelihatan.

Begitulah karakter penulis asboen untuk pak Jokowi. Memang sih orang-orang seperti ini juga diperlukan untuk memperkokoh ketahanan pak Jokowi. Sesadis dan sekasar apa pun tulisan si asboen ini gak maslah. Karena memang hanya seperti kentut saja.

Lihat saja artikel yang mengkritisi dan mencela Jokowi rata-rata dari akun yang tak jelas identitasnya. Seperti pecel tempe,juragan minyak, dan entah apa lagi nama yang  aneh-aneh dan sekarang sudah entah kemana.  Lalu muncul si asboen dan lain-lain yang menulis dengan judul yang kasar. Saya yakin orangnya cuma satu atau hanya beberapa gelintir. Tapi membuat akun kloningan untuk menjelek-jelekan Jokowi dengan suara asboennya yang berbau anyir seperti kentut itu.

Masalah Jokowi liburan dan mengunjungi Riau untuki kuliah umum dituduh pencitraan. Itu hak pak Jokowi di hari Sabtu dan minggu pak Jokowi juga perlu refreshing dan sharing ilmu yang dimilikinya agar membawa manfaat untuk daerah yang lain.

Jadi kalau asboen boleh-boleh saja tapi jangan sampai bau. Kentut boleh saja itu hak anda tapi jangan sampai mengganggu hidung orang lain. Seharusnya anda genlemen mengakui bahwa anda yang kentut. Agar kami bisa rame-rame memukuli kepala anda dengan sendal dan sepatu. Karena sudah kentut sembarangan.

Salam Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun