Wahai pejabat tambun
badanmu sehat,gemuk, lemak tertimbun
apa saja yang kau makan, sehingga jadi tambun
pastilah enak-enak dengan menu yang bersusun
Wahai pejabat tambun
Kenapa juga masih melamun
tidak kah engkau lihat kami yang tinggal di rumah susun
juga kami yang tinggal dibawah kolong jembatan bertahun-tahun
Wahai pejabat tambun
hartamu tak kan habis turun temurun
sedang kami hanya bisa mengais sampah yang tertimbun
kami makan seadanya,kadang nasi aking, kadang pula ubi racun
Wahai pejabat tambun
engkau semakin tambun
sedang kami kurus kering berpenyakit menahun
Sampai kami mati satu persatu dengan runtun
Wahai pejabat tambun
kami sudah muak, bosan menunggu kau turun
Kami tak akan memilih pejabat tambun
hanya pandai berbicara santun
dan mengeruk harta rakyat untuk keluarganya turun temurun
Wahai pejabat tambun
sadarlah, jasadmu akan ditimbun
dengan tanah hitam berisi ular dan kalajengking beracun
badanmu yang putih mulus tambun
digerogoti belatung bertahun-tahun
Kematianmu tak akan ditangisi rakyat yang berduyun-duyun
sumpah serapah, caci maki terus mengalun
menghujat kezolimanmu yang selama ini kau susun
sampai kami bangkit dipimpin oleh pejabat yang tidak tambun
GUN-MDN220913
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H