Demikian juga dengan dollar yang naik dijadikan pula senjata untuk menyerang pak Jokowi. Padahal bukan Indonesia saja yang mengalami penurunan mata uang terhadap dollar AS , namun hampir seluruh negara di dunia mengalaminya. Bisa saja sih pemerintah menurunkan dollar dengan cara menambah hutang lagi. Tapi itu tidak dilakukan agar kita benar-benar bisa mandiri.
Namun semua itu tak ada apa-apanya dan tak dipandang sebelah mata oleh para pembenci pak Jokowi. Yang mereka lihat hanya kejelekannya saja. Bahkan kebijakan yang baik juga akan dikatakan jelek. Maklum lah entah sampai kapan mereka akan terus seperti ini.
Saya mendapatkan anekdot yang beredar di medsos tentang prilaku para pembenci pak Jokowi yang sepertinya mengada-ada, namun jika dipikir-pikir memang seperti itulah nanti akhirnya. Jadi sebelum itu terjadi maka tidak ada salahnya kita mulai merubah pola pikir kita agar tetapmkritis tapi tidak dengan hujatan dan fitnahan.
Perbandingan reaksi masyarakat dan reaksi hater terhadap Pemerintahan pak Jokowi selama 5 tahun ke depan
Sumber gambar: di sini.
Saya juga tetap mengkritisi kebijakan pak Jokowi sekiranya itu akan berpotensi merugikan rakyat. Seperti usulan pengangkatan Komjen Budi Gunawan menjadi calon Kapolri kemarin, saya dan teman-teman di sini sangat menentang kebijakan itu yang akhirnya pak Jokowi masih mendengar para relawannya yang tetap kritis walau jadi bulan-bulanan dan sasaran kemarahan dan kebencian karena dianggap menuhankan dan mendewakan pak Jokowi.
Saya sebenarnya kasihan kepada para pendukung pak Prabowo dan pak Prabowo sendiri yang namanya selalu saja dipakai sebagai alasan menebar kebencian kepada pemerintahan yang sah. Padahal saya tahu sebenarnya mereka bukan mendukung pak Prabowo sepenuhnya, tujuan mereka sebenarnya yang penting bukan pak Jokowi yang jadi presidennya itu saja.
Salam Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H