Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemfitnah Tubagus Arif Akan Dipolisikan

7 Maret 2015   05:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:03 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Video mediasi Kemendagri dengan Pemprov DKI dan DPRD DKI yang berakhir ricuh / Kompas.com

[caption id="" align="alignnone" width="780" caption="Video mediasi Kemendagri dengan Pemprov DKI dan DPRD DKI yang berakhir ricuh / Kompas.com"][/caption] Setelah heboh kisruhnya rapat mediasi Ahok dengan DPRD Jakarta dan beredar video rapat itu di Youtube dan terdengar suara makian rasis dari anggota Dewan yang dituduhkan makian itu dilakukan oleh Tubagus Arif anggota legislatif dari PKS. Maka santer Tubagus Arif mendapat serangan dari para pengguna twitter yang meminta klarifikasinya. Kemudian akun twitter Tubagus Arifpun membantahnya sebagai berikut:

#Tubagus Arif @Tubagus_Arif · 21 jam21 jam yang lalu "Di pagi ini kita dikagetkan dg tuduhan yang keji & fitnah. Alhamdulillah lisan ini masih terjaga & tidak mengucapkan spt hal yang dituduhkan" Ternyata Tubagus membantah dan menganggap itu fitnah dan bakalan melapor ke polisi kepada siapa yang pertama sekali melakukan fitnah itu. Memang dalam video yang beredar tidak jelas siapa yang berteriak dengan makina rasis itu. Namun saat netter menyaksikan video asli dari rapat itu menduga itu dilakukan oleh Tubagus yang saat itu berteriak-teriak dengan kata-kata "ini memalukan" sambil berjalan dan mengangkat-angkat HPnya. Bisa dilihat di video ini pada menit ke 5:08. Dalam video itu memang tak terlihat siapa yang berbicara karena kamera fokus di depan baru kemudian diarahkan ke belakang tapi tak menemukan siapa yang memaki itu. Pernyataan Tubagus akan melapor ke polisi ditulis oleh Portal Pkspiyungan dalam artikelnya dengan judul yang saya adopsi pada artikel ini. "Kita sedang meneliti dan akan melaporkan hal ini ke polisi," ujar Tubagus, Jumat (6/3/2015), dilansir KOMPAS.COM. Fitnah atas Tubagus bermula dari social media. Di facebook, akun Made Supriatma menyebarkan fitnah itu dengan menulis: "Cina anjing ... " Begitulah teriak seorang anggota DPRD kepada Gubernur DKI dalam proses mediasi di Kemendagri. Berita di media sosial menengarai teriakan itu datang dari mulut Haji Tubagus Arif, S. Ag. (Sarjana Agama, Sodara-sodara!), anggota DPRD DKI dari Partai Keadilan Sejahtera. (sumber link:https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152852831958533&set=a.397689983532.175889.784153532&type=1&theater) Fitnah itu kemudian menyebar lewat situs islamtoleran.com dan dari postingan di situs itu menyebar ke twitter. Tubagus pun dihujat di twitter. Tubagus mengaku terganggu dengan banyaknya mention yang masuk ke alun twitternya. Ketidakjelasan asal suara makian itu kemudian menyebabkan Tubagus Arif merasa difitnah dan akan melaporkan siapa yang memfitnah ke polisi. Di twitter sudah ada yang meminta maaf atas fitnah itu tapi bukan dari  akun Made Supriatma melainkan dari akun @Stakof berikut ini: Rumail Abbas@Stakof 13 jam13 jam yang lalu Saya meminta maaf pada @Tubagus_Arif jika "gosip" yang saya dengar ternyata merugikan beliautwitter.com/Stakof/status/
Permalink gambar yang terpasang
Permalink gambar yang terpasang
Sumber gambar: akun twitter @Stakof Kemudian tak lama beredar pula video klarifikasi yang membantah bahwa yang melakukan itu bukan Tubagus dan katanya menurut video itu suara makian berasal dari belakang sedangkan Tubagus berada di depan. Dalam komentar berita di bantahan di Kompas.com itu ada yang berkomentar bahwa video itu telah diedit dengan meningkatkan level suara sehingga latar dan suara berubah sehingga arahnya di belakang ruangan rapat. Berikut ini komentarnya:

J10

Jumat, 6 Maret 2015 | 15:33 WIB Coba perhatikan dari detik 0:17, setelah Tubagus mengatakan "sangat memalukan" dan sebelum terdengar suara makian "an***g", volume background suara ikut meningkat.. menunjukkan bahwa ada kemungkinan volume suara video memang sengaja dinaikkan untuk memberi kesan bahwa asal suara "an***g" lebih deka Sebenarnya mudah saja membuktikan siapa yang melakukan perbuatan tercela itu. Dengan software Sound Recognition akan bisa diketahui itu sara milik siapa. Dengan membandingkan satu persatu anggota dewan yang hadir dalam rapat itu maka akan diketahui siapa yang melakukannya. Bahkan sebenarnya ada rekan sesama anggota dewan yang mengetahui siapa yang memaki namun karena sesama teman pastinya saling melindungi. Akankah Tubagus Arif melanjutkan kasus ini ke Polisi dan tidak memaafkan orang yang pertama kali menuduhnya walau sudah ada yang telah minta maaf di twitter? Jika benar akan dilanjutkan pastinya akan ketahuan siapa yang benar-benar yang memaki dengan makian rasis itu. Kita tunggu saja perkembangan kasus ini selanjutnya. Artikel terkait: - Video Bantahan Tubagus Arif Telah Caci Maki AhokVideo Asli Rapat Mediasi Ahok dan DPRD DKI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun