[caption id="" align="aligncenter" width="562" caption="Detik-detik pencapresan Jokowi (Sumber Foto:Kompas.com)"][/caption]
Jokowi resmi dicapreskan oleh PDIP, berita "duka" bagi segelintir orang ini segera tersebar ke penjuru dunia. Maka banyaklah tanggapan dan kritikan terutama bagi para pembenci Jokowi (Jokowi hater). Kalimat seperti pada tulisan ini bertebaran di jejaring sosail baik facebook maupin twiter dan juga Kompasiana ini.
Tidaklah mengheran dan tidak diragukan lagi bahwa hanya kata-kata itu yang bisa mereka lontarkan untuk menutupi kekesalan mereka. Betapa harapan yang selama ini telah diusahakan untuk mendongkrak calon presiden mereka dan juga partai yang mereka idolakan akhirnya bakalan terhempas disapu "tsunami" Jokowi.
Jokowi yang sudah mereka takuti sejak belum dicapreskan sampai akhirnya benar-benar dicapreskan oleh ibu Mega bakalan menjadi momok yang nyata. Betapa para kader partai yang sudah tersandung kasus korupsi di elit partainya dan sudah kehilangan kepercayaan rakyat bakalan benar-benar ditinggalkan rakyat. Karena rakyat sudah mempunyai capres yang benar-benar sesuai dengan aspirasi mereka bukan aspirasi dari elit Partai.
Tuduhan serakah kepada jokowi tergambar dari puisi yang HL kemarin di Kompasiana. Ternyata setelah saya telusuri penulis puisi itu adalah pengidola partai yang tersandung kasus sapi. Tuduhan bahwa Jokowi haus kekuasaan dan serakah mengingkari sumpah diatas kitab suci. Sungguh lucu saya membaca puisi itu. Padahal Jokowi jika benar menjadi presiden akan memegang sumpah yang lebih tinggi lagi dan bakalan merangkup sumpahnya sebagai gubernur DKI.
Lalu tuduhan bahwa Jokowi pembohong dan mengatakan lidah tak bertulang, mereka berpedoman pada video Jokowi yang tersebar di youtube yang berjanji akan menuntaskan Jabatannya hingga 5 tahun menjadi gubernur DKI. Saya rasa tak ada yang dibohongi oleh Jokowi. Karena rakyat yang memintanya. Rata-rata yang memilih jokowi menjadi Gubernur DKI rela Jokowi menjadi Presiden RI. Malah lucunya yang menuduh Jokowi pembohong dan ingkar janji adalah para kader partai yang dulu tidak memilih Jokowi. Jadi mereka tidak memilih kok mereka yang menagih janji dan merasa dibohongi, emangnya Jokowi janji sama sampean apa?
Jokowi seorang pengkhianat? Dari mana datangnya? Bandingkan dengan Elit partai yang korupsi mana lebih pengkhianat? Bandingkan dengan pejabat korup yang sekarang mendekam di jeruji KPK, mana yang lebih jadi pengkhianat negera? Makanya kalau mau mengkritik jangan asal mangap dan membacot. Akhirnya seperti menepuk air di dulang terkena muka sendiri.
Tapi terserah ini negara demokrasi yang menjamin orang berkata dan menulis apapun. Sekalipun itu tuduhan yang keji namun sepertinya pak Jokowi tak akan mensomasi mereka-mereka ini.
Salam Kompasiana dan Indonesia lebih baik....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H