Mohon tunggu...
Gunawan
Gunawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Sekedar ingin berbagi melalui tulisan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kecewa Tak Hadiri Pelantikan Jokowi

20 Oktober 2014   15:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:24 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Jalan di Jakarta Saat Menjelang Pelantikan (Sumber:kompas.com)

[caption id="" align="aligncenter" width="468" caption="Kondisi Jalan di Jakarta Saat Menjelang Pelantikan (Sumber:kompas.com)"][/caption]

Siapa orang yang paling kecewa dan tidak menghadiri pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI?  Prabowo mungkin hadir. Fadly Zon bukan dia, Rachmawati bukan juga, Anis Matta tentu juga bukan,Fachri Hamzah juga tidak. Jadi siapa dong?

Mau tahu siapa orang yang paling kecewa itu? Ya saya sendiri. Saya yang berdomisili di Medan sebenarnya sangat ingin hadir diacara pelantikan Jokowi dan mengikuti pesta rakyat untuk menyambut Pemimpin baru dan mengantar Jokowi ke Istana Negara.Namun apa daya karena keterbatasan waktu,dana, dan akomodasinya makanya saya gagal move on ke Jakarta.

Selama ini perjuangan para relawan baik melalui media sosial dan media nyata telah berhasil mengantarkan pemimpin yang dicintai rakyat yaitu Jokowi dan Jusuf Kalla. Harapan besar tercurah dipundak mereka berdua.

Saya sadar bahwa Jokowi gak mungkin mampu membawa perubahan negeri ini ke arah lebih baik jika rakyatnya tidak bahu membahu ikut membantu semua program kerja beliau serta janji-janji kampanye yang diucapkannya dulu.

Rakyat harus sadar dan move on dan jangan manja lagi. Semua perlu bekerja keras dan sama-sama memiliki tanggung jawab untuk memajukan bangsa dan negara tercinta. Pemimpin sebagai pemegang tongkat komando lah yang mengarahkan rakyat untuk sama-sama membangun negeri ini dan sama-sama mengawasi jika ada pejabat lain melakukan kecurangan dan korupsi.

Benarkah Jokowi mampu memegang amanah rakyat yang berjumlah 250 juta jiwa ini dan mengatur agar rakyat bisa mandiri maju dan bermartabat di negeri sendiri dan di dunia internasional. Saya yakin dan percaya akan bisa jika semua elemen masyarakat berusaha untuk maju dan mau berubah dan merubah mental yang selama ini salah. Mental pejabat yang mau enak sendiri dan menang sendiri harus dirubah menjadi mental yang ingin memajukan negeri dengan cara-cara yang bijak dan tidak merugikan rakyat banyak. Rakyat juga harus mengubah mental yang manja menjadi mental pekerja keras dan tangguh serta pantang menyerah dan ikut berperan serta bukannya masa bodoh atau acuh tak acuh  terhadap keadaan negeri sendiri.

Walau saya kecewa tak bisa hadir tapi saya tetap move on, biarlah semangat saya yang hadir disana membaur dengan para  relawan dan rakyat yang bersuka cita menyambut pemimpin harapannya menuju Istana negara. Doa dan rasa syukur tak henti-hentinya meluncur dari bibir saya agar pelantikan hari ini berjalan lancar dan tak ada kerusuhan serta aman dan terkendali  dan mendapat ridho dari Allah SWT. Aamiin.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun