[caption id="" align="aligncenter" width="546" caption="Presiden Joko Widodo tiba di Bandara Soekarno Hatta, Jumat (21/11/2014). Presiden akan ke Singapura untuk menghadiri acara wisuda anaknya. (sumber kompas.com)"][/caption]
Belum seumjur jagung tepatnya baru sebulan lewat 2 hari pemerintahan Jokowi. Kalau jagung umurnya 90 hari. Presiden Jokowi sudah membuat gaduh dengan kebijakannya menaikan BBM dengan alasan mengalihkan subsidi. Rakyat resah dan gelisah menanti disini apakah besok masih bisa beli sembako yang harganya bakalan naik mengikuti naiknya BBM.
Kisah terus berlanjut dimana-mana rusuh demo BBM yang paling parah di makasar tempat kelahiran abangnda dosen Muhammad Armand. Eh ada juga pak Jusuf Kalla juga dari Makasar. kenapa pula Makasar yang paling rusuh? Ada apa ini? Ini ada apa?
Selanjutnya sopir angkot pada mogok minta tarif dinaikan. Sudah dinaikan 10% katanya masih kurang minta naiknya harus 30% juga seperti BBM. Buruh pun demo minta gajinya dinaikan UMP dan UMR minta naik minimal juga 30%.
Gonjang-ganjing terus berlanjut KMP yang notabene pendukung Prabowo mengajukan interpelasi. Ini kesempatan untuk bisa menjegal Jokowi. mana tahu bisa diganti sama pak Prabowo yang sekarang ini masih diharapkan untuk menjadi Presiden menggantikan Jokowi yang seenaknya menaikan BBM. Padahal kan katanya minyak mentah dunia lagi turun. Apa minyak mentah bisa langsung dipakai ke mobil dan motor?
Gonjang-ganjing ini memang sudah lama ditunggu? Dulu SBY tak mau menaikan BBM di masa akhir jabatannya biar namanya tetap bersih harum mewangi. Kini anaknya pangeran Ibas koar-koar mengkritisi kebijakan Jokowi menaikan BBM. Padahal ini peninggalan masalah babenya.
Apakah Jokowi akan bertahan dengan gonjang-ganjing kenaikan BBM ini? Sampai-sampai ada yang nyinyir melarang pak Jokowi menghadiri wisuda anaknya di luar negeri. Padahal pak Jokowi perginya juga pakai duit pribadi dan naik pesawat ekonomi. Kebahagian orang tua adalah mendampingi anaknya diwisuda meraih gelar sarjananya. Mungkin yang nyinyir itu gak pernah diwisuda kali ya....
Kalau masalah tugas pemerintahan apakah harus semua pak Jokowi kan ada menteri=menteri dan aparat yang lainnya. Kalau sudah jadi presiden pak Jokowi gak boleh ngurusi keluarganya ya itulah harapan orang yang masih nyinyir.
Saya juga tidak hadir ke Kompasianival karena mau diwisuda besok. Dan ini adalah kebahagiaan bagi saya dan keluarga dan juga orang tua saya. Sungguh ironis orang yang tak memperhatikan momen penting. Bukan hanya pernikahan yang harus dihadiri orang tua, wisuda juga penting dan banghga jika orang tua kita mendampingi kita.
Tapi saya yakin pak Jokowi akan melewati masa sulit ini dan kita akan bahagia setelah pengalihan subsidi benar-benar tepat sasaran. Gonjang-ganjing apa pun tetap akan menimpa Jokowi walau beliau nanti akhirnya berhasil mengubah negeri ini. Tapi ada sebagian orang yang gak mau berubah istilah kerennya gak mau move on.
Jadi gonjang-ganjing ini segera dimanfaatkan bagi mereka yang punya maksud busuk menggulingkan Jokowi. Saya yakin masih banyak rakyat yang berada dibelakang Jokowi dan ikut bekerja membantu beliau untuk menjalankan kebijakannya dan merevolusi mental kita masing-masing agar tidak selalu suudzon atau buruk sangka. Buruk sangka akan membuat orang selalu gelisah, resah dan gunda gulana.