[caption id="" align="aligncenter" width="496" caption="Aksi demo FPI (sumber foto: tempo.co)"][/caption] Tak habis pikir melihat kelakuan organisasi massa yang satu ini. Bikin pernyataan selalu kontrofersial dan sangat berani. Ketua Dewan Syura Front Pembela Islam Misbachul Anam meminta Presiden Joko Widodo tidak mengucapkan selamat Natal. Sebab, kata Misbach, Jokowi murtad atau keluar dari Islam jika mengucapkan selamat kepada umat Kristiani yang merayakan momen kelahiran Yesus Kristus tersebut. FPI atau Front Pembela Islam ini entah kenapa sulit untuk dibubarkan. Kemungkinan terkait perizinan dan status pendirian organisasi yang tidak jelas sehingga organisasi FPI tidak terdaftar di Kemenkumham. Lagi pula kalau akte pendiriaannnya tidak ada bagaimana pula mau dibubarkan. Walau pun begitu seharusnya pemerintah bisa melarang kegiatannya yang  tidak produktif dan bersifat anarki dan juga menindak ucapan-ucapan yang bernuansa sara dan fitnah. Sehingga dengan demikian sedikit-demi sedikit kegiatan mereka bisa diredam. Tapi memang dasar FPI yang memang menganggap dirinya paling benar dan merasa telah menegakan kebenaran. Bahkan tindakan-tindakan mereka itu merupakan jihad fi sabilillah yang akan mendapatkan balasan surga. Maka dari itu FPI tidak akan berhenti siapapun rezim pemerintahannya. Ucapan Misbachul Anam ini seakan dirinya lah yang bisa menentukan orang itu murtad atau tidak. Bahkan secara tidak langsung SBY dituduh murtad juga karena dalam pemerintahan SBY juga mengucapkan selamat natal. Banyak tokoh-tokoh agama Islam yang juga mengucapkan selamat natal, apakah mereka juga sudah murtad? Indonesia sepertinya masih akan terus ketinggalan dan tak maju-maju terutama umat Islamnya jika masih saja berkutat dengan urusan yang selalu mengandung khilafiah atau perbedaan pendapat ulama. Sesuatu yang sudah diselesaikan oleh 4 mahzab itu akhirnya terus-terusan diulang-ulang sengaja untuk memperlemah umat Islam itu sendiri. Umat lain sudah sampai ke planet Mars, sementara umat Islam masih terus gontok-gontokan masalah meraya kan maulid Nabi Muhammad SAW dan masalah mengucapkan natal kepada umat Kristiani. Jika masih ada kelompok-kelompok yang terus mempermasalahkan ini setiap tahun dan berulang maka umat Islam negeri ini akan terus terpuruk. Makanya pemerintah juga tak perlu ambil pusing dengan hujatan-hujatan. Pemerintah tetap saja memberikan edukasi yang baik dengan tetap bekerja berusaha memakmurkan rakyat. Jika umat Islam yang menjadi mayoritas rakyat Indonesia ini perekonmian dan tingkat pendidikkannya maju maka mereka tak akan lagi mempermasalahkan hal-hal yang berbau khilafiah ini. Karena mereka akan sibuk dengan kerja dan karya nyata mereka untuk memajukan umat Islam. Bukan sekedar retorika dan fatwa yang hanya bikin bingung umat Islam dan juga umat bergama lain. Salam Kompasiana. Artikel terkait : http://www.tempo.co/read/news/2014/12/19/078629615/Soal-Natal-FPI-Anggap-Presiden-Jokowi-Murtad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H