Mohon tunggu...
Gun GunNugraha
Gun GunNugraha Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penggiat Budaya

Saya adalah manusia yang belajar menjadi manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Indonesia: Manusia Hanya Sebatas Hdup

24 Januari 2023   14:35 Diperbarui: 24 Januari 2023   14:48 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Manusia Hanya Sebatas Hidup

Oleh : Gun Gun Nugraha

Ijin aku untuk berbicara pada diriku sendiri :
Hai, kamu yang ada dalam jasadku !!
Suatu hari aku datang pada kompleks pemakaman.
Seorang peziarah mendekati dan berkata  kepadaku sembari menunjuk pada satu makam: Dulu almarhum,  memiliki tanah ribuan hektar,  ia sangat dihargai semasa hidupnya. Ia adalah juragan tanah di kampung ini.


Orang itu menunjuk lagi pada makam ke dua :  yang ini makam almarhum pak Jendral, rumahnya di setiap daerah, mobilnya berbaris,  kemanapun ia pergi selalu diikuti para pengawal, ia sangat dihormati semasa hidupnya.


Orang itu menunjuk lagi pada makam ke tiga :
Nah, yang ini makam seorang preman,  disekujur tubuhnya dipenuhi tato, siapa saja yang menyinggung perasaannya, jangan harap bisa hidup. Ia sangat ditakuti semasa hidupnya.

Hai, yang ada dalam jasadku, yang hidupnya selalu ingin dihargai tapi tidak menghargai orang lain ! Manusia itu dihargai hanya selama ia hidup.
Hai, yang ada dalam jasadku, yang hidupnya selalu ingin dihormati tapi tidak menghormati orang lain ! Manusia itu akan dihormati hanya selama ia hidup.
Hai, yang ada dalam jasadku, yang hidupnya selalu menganggap dirinya lebih kuat dan memandang orang lain lemah !!!  Manusia itu akan ditakuti hanya selama ia hidup.

Ketika kamu sudah mati, tak bernilai apa-apa.

Pangandaran, 22 Januari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun