Mohon tunggu...
Gumawang Jati
Gumawang Jati Mohon Tunggu... Administrasi - Suka sepi

Akupun akan diam dalam sunyi.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Sebuah Hati rindu

28 Maret 2015   19:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:52 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pohon berduri meranggas dan membelit kencang tubuh kurusmu
Semesta angan merasuki hati dan jiwamu yang lelah.
Kami tak paham apa yang ada dibenak sanubari
Tentang kami atau tentang antah berantah yang tak jelas?

Suara pungguk bising berirama mengiang di telingamu.
Langit dan awan akrab memandang wajah letihmu.
Dalam doamu, engkau meminta pada Cahaya Fajar
Agak uap embun pagi membawamu ke kaki langit.

Di sana, engkau bermimpi bermain pagi
berlari di pematang senja, dengan tangan puisi tua
Yang lugas tak menuntut tafsir
Masihkah kau akan menungguku?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun